Sabtu, 13 Agustus, 2022
dara.co.id
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
dara.co.id

Jagung Surplus, Kenapa Harus Mau Ngimpor?

mm Wartawan Denny Kurniadi
4 November 2018
EKONOMI
0

Rapat koordinasi terbatas Menteri koordinator bidang perekonomian, menteri pertanian, menteri perdagangan, menteri badan usaha milik negara (BUMN) dan Perum Bulog memutuskan untuk mengimpor jagung maksimum 100.000 ton tahun ini.

Menko perekonomian Darmin Nasution menjelaskan impor jagung dilakukan atas rekomendasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Padahal Kementerian Pertanian mencatat Indonesia masih surplus produksi jagung hingga jutaan ton. Lalu kenapa masih impor? Berikut rangkumanya.

BACA JUGA

Talk Show yang dilaksanakan dengan tujuan untuk pembekalan dan pengayaan terhadap seluruh karyawan FIFGROUP, mitra penagihan dan advokat ini menghadirkan narasumber Subdit V Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, AKBP Wawan Muliawan, S.H., M.H., (kanan) dan Ahli Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Dr. Akhmad Budi Cahyono, S.H., M.H., (kedua dari kanan) beserta Moderator Talk Show, Supriyono, SH., M.H., (kiri) pada Kamis, 11 Agustus 2022 dan dihadiri lebih dari 860 peserta secara virtual (Foto: Istimewa)

FIFGROUP Gelar Talk Show, Implikasi Proses Bisnis Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

11 Agustus 2022
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Inilah Empat Tips Memilih Asuransi Terbaik yang Tepat untuk Anda

11 Agustus 2022

Terkait ramainya pemberitaan mengenai rencana impor jagung, Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Sekretaris Jendral Kementan Syukur Iwantoro pun buka suara. Berikut hal-hal yang disampaikan Syukur terkait impor jagung.

Syukur menyebut produksi jagung nasional 2018 surplus, bahkan telah melakukan ekspor ke Filipina dan Malaysia. Kelebihan produksi tersebut diperoleh setelah menghitung perkiraan produksi 2018 dikurangi dengan proyeksi kebutuhan jagung nasional.

Hal tersebut sekaligus menepis anggapan bahwa pakan ternak yang naik belakangan ini diakibatkan oleh melesetnya data produksi.

“Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, produksi jagung dalam 5 tahun terakhir meningkat rata-rata 12,49% per tahun. Itu artinya, 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini juga didukung oleh data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06%, dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42% (BPS,2018),” jelas Syukur dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/11/2018).

Dirinya juga menjelaskan bahwa perkiraan ketersediaan produksi jagung November sebesar 1,51 juta ton dengan luas panen 282.381 hektare, sementara Desember 1,53 juta ton dengan luas panen 285.993 hektare. Produksi ini tersebar di sentra produksi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontolo, Lampung, dan provinsi lainnya.

Sementara dari sisi kebutuhan, berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, kebutuhan jagung tahun ini diperkirakan sebesar 15,5 juta ton PK, yang terdiri dari pakan ternak sebesar 7,76 juta ton PK, peternak mandiri 2,52 juta ton PK, untuk benih 120 ribu ton PK, dan industri pangan 4,76 juta ton PK.

“Artinya Indonesia masih surplus sebesar 12,98 juta ton PK, dan bahkan Indonesia telah ekspor jagung ke Filipina dan Malaysia sebanyak 372.990 ton,” katanya.

Lebih lanjut menurutnya secara umum produksi jagung nasional saat ini sangat baik. Di wilayah Indonesia Barat panen terjadi pada Januari-Maret, atau mencakup 37% dari produksi nasional. Sedang di wilayah Indonesia Timur, panen cenderung mulai April-Mei.

“Sentra produksi jagung tersebar yang di 10 Provinsi yakni, Jatim, Jateng, Sulsel, Lampung, Sumut, NTB Jabar, Gorontalo, Sulut, dan Sumbar. Total produksinya sudah mencapai 24,24 juta ton PK. Artinya 83,8% produksi jagung berada di provinsi sentra tersebut berjalan dengan baik,” jelasnya.

 

Distribusi jagung

Menurut Syukur kondisi yang terjadi seperti saat ini, harga jagung di beberapa lokasi sentra industri pakan meningkat, bukan berarti produksi dan pasokan jagung dari petani dalam negeri bermasalah.

Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi meningkatnya harga jagung di suatu lokasi, terutama karena sebaran waktu dan lokasi produksi yang bervariasi. Di samping itu, juga pabrikan pakan ternak atau konsumen yang terfokus pada lokasi tertentu saja seperti Medan, Banten, Jabar, Jateng, Surabaya, Sulsel.

“Terkait harga jagung untuk pakan ternak, bahwa kebutuhan jagung untuk pabrik pakan saat ini sebesar 50% dari total kebutuhan nasional, sehingga sensitif terhadap gejolak. Kendalanya yang terjadi adalah karena beberapa pabrik pakan tidak berada di sentra produksi jagung, sehingga perlu dijembatani antara sentra produksi dengan pengguna agar logistiknya murah,” ungkapnya.

Saat ini tercatat ada 93 pabrik pakan di Indonesia, di antaranya tersebar di Sumut 11 unit, Sumbar 1 unit, Lampung 5 unit, Banten 16 unit, Jabar 11 unit, DKI Jakarta 6 unit, Jateng 12 unit, Jatim 21 unit, Kalbar 1 unit, Kalsel 2 unit, dan Sulsel 7 unit. Beberapa pabrik pakan di daerah seperti, Banten, DKI Jakarta, Kalbar, dan Kalsel, tidak berada di sentra produksi jagung.

Syukur mengatakan, 2018 Pemerintah bertekad memenuhi kebutuhan jagung sepenuhnya dari produksi dalam negeri tanpa impor jagung sama sekali. Untuk mencapai target tersebut, Kementan mengalokasikan bantuan benih jagung seluas 2,8 juta hektare yang tersebar di 33 provinsi sesuai dengan potensi lahan, lokasi pabrik pakan, dan ekspor. Dampak dari kebijakan ini sudah dirasakan dengan adanya peningkatan produksi.

Selain bantuan benih, tahun 2018 ini Kementan juga telah menganggarkan pembangunan pengering jagung (dryer) sebanyak 1.000 unit untuk petani. Hal ini dilakukan karena sebagian besar petani jagung tidak memiliki alat pengering, sehingga menyebabkan timbulnya persoalan kualitas jagung yang dipanen pada musim hujan kurang baik dan cenderung basah.

“Pemerintah provinsi juga didorong untuk berperan dengan membangun buffer storage, yaitu menyerap surplus produksi pada waktu puncak panen, dan menyimpannya untuk dilepas kembali pada waktu produksi menurun,” katanya.

Persoalan lain yang juga perlu diselesaikan menurut Syukur adalah menyederhanakan rantai pasok.

“Alur perdagangan jagung saat ini umumnya masih panjang dan menyebabkan harga cenderung tinggi. Jagung dari petani biasanya dijual ke pedagang pengumpul, dan selanjutnya dijual lagi ke pedagang besar. Dari pedagang besar ini, barulah dipasarkan ke industri,” terangnya.

Syukur pun memberi contoh perbedaan harga distribusi jagung dari Tanjung Priok (Jakarta) ke Tajung Pandan (Bangka Belitung) yang lebih mahal dibanding ke Pelabuhan Port Plang (Malaysia).

“Kalau kita bandingkan dengan Tajung Priok ke Pelabuhan Tanjung Pandan Belitung perjalanan tiket untuk mobil angkut itu setiap 14 ton ibu biayanya Rp 33 juta belum termasuk biaya solar mobil biaya lainnya. Sementara Tanjung Priok-Port Klang untuk 24 sampai 27 ton biayanya US$ 1.750 (sekitar Rp 26,1 juta kurs Rp 14.950),” jelasnya.

Dirinya menambahkan, harga US$ 1.750 tersebut sudah termasuk seluruh biaya pengurusan dokumennya. Oleh sebab itu Syukur mengatakan butuh dukungan semua pihak untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem distribusi ini.

Selanjutnya dirinya juga menyebut bahwa upaya Kementerian Perdagangan membangun sistem resi gudang di berbagai daerah belumlah berfungsi optimal, sehingga petani tetap terpaku pada sistem konvensional.

“Berdasarkan laporan lapangan misalnya, gudang dan pengering untuk resi gudang yang tidak berfungsi optimal tersebut ada di Luwu Raya, Minahasa Selatan, Garut, dan Lampung. Seharusnya, ketika terjadi akumulasi panen pada suatu periode, program resi gudang dimaksimalkan agar nilai tambah dan risiko produsen serta konsumen dapat dimitigasi,” sebutnya.

 

Menjembatani Disparitas Harga

Menurut Syukur harga jagung di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan. Berdasarkan informasi dari Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Gatut Sumbogodjati, pada Oktober 2018 ini harga jagung hanya sekitar Rp 3.691, bahkan 3 bulan yang lalu harga jagung sempat turun di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara hingga Rp 2.887.

Harga jagung yang dinilai meningkat di akhir-akhir ini dinilai bukan karena kekurangan stok. Karena dari harga di tingkat petani tersebut, ditambahkan dengan biaya processing dan penyusutan bobot akibat pengeringan sebesar 15% maka harga jagung di pengguna akhir tidak lebih dari Rp 4.250 per kg.

“Hal ini menunjukkan disparitas harga di petani dan di industri yang menjadi indikasi diperlukannya pembenahan rantai pasok jagung,” ungkapnya.

Walau demikian menurutnya persoalan jagung bukan hanya masalah produksi.

“Kenapa pada saat harga tinggi banyak yang komplain masalah produksi. Padahal jelas-jelas data menunjukkan produksi kita surplus. Harus dugarisbawahi persoalan konektivitas sentra produksi ke pengguna jagung yang memusat di beberapa provinsi saja,” katanya.

Syukur juga menjelaskan bahwa Kementan akan senantiasa membantu industri pakan atau pengguna lainnya yang kesulitan mencari jagung. Pengguna yang kesulitan mendapatkan jagung dapat langsung berkomunikasi dengan Direktorat Serealia Kementan.

Selain itu, menurutnya dalam jangka panjang Kementan menyatakan siap mendampingi terbentuknya kemitraan Business to Business (B to B) antara industri pakan dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), sehingga industri mendapat jagung sesuai spesifikasi yang diinginkan dan pasokan jagungnya terjamin.

 

Mengapa Harus Impor?

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro menjelaskan pemerintah memang harus melakukan impor jagung untuk menstabilkan harga jagung yang melewati harga pokok penjualan (HPP) Rp4.000 per kg.

Berdasarkan data Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) harga jagung sudah mencapai Rp5.200-Rp5.300 per kg.

“Bahwa impor maksimum 100.000 ton untuk kebutuhan para petani ternak mandiri. Kenyataan jagung kita surplus sehingga untuk impor itu hanya bagi yang membutuhkan, saat ini para peternak mandiri,” jelas Syukur dalam konferensi pers di Gedung Kementan, Jakarta, Sabtu (3/11/2018).

Syukur menjelaskan masalah distribusi menjadi pemicu harga jagung meningkat. Hal ini karena sebaran waktu dan lokasi produksi jagung yang bervariasi, selain itu pabrikan pakan ternak tidak berada di sentra produksi jagung, sehingga perlu dijembatani antara sentra produksi dengan pengguna agar logistiknya murah.

Dia mencontohkan biaya transportasi dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Tanjung Pandan, Belitung biayanya lebih mahal dibandingkan kalau mengekspor ke Malaysia, dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Port Klang, Malaysia.

Transportasi dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Tanjung Pandan, tiket untuk mobil angkut dengan kapasitas 14 ton sebesar Rp33 juta. Biaya ini belum termasuk biaya solar mobil dan biaya lainnya.

Sementara dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Port Klang, Malaysia dengan kapasitas 24-27 ton hanya membutuhkan biaya US$ 1.750 atau sekitar Rp26 juta. Biaya tersebut tersebut sudah termasuk dengan pengurusan semua dokumen.

“Ini yang terjadi, perbedaan biaya transportasi tujuan penjualan pasar domestik dan tujuan ekspor. Jadi yang menjadi persoalan karena biaya distribusi yang menjadi kendala,” paparnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan keputusan impor jagung tersebut merupakan rekomendasi dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi peternakan ayam petelur kelas kecil menengah atau peternakan mandiri.

“Jadi jagung itu harganya kan naik padahal itu diperlukan dan Menteri Pertanian mengusulkan ada impor. Dan itu perlu cepet pula untuk perusahaan pertenakan kecil menengah. Petelor utamanya itu,” jelas Darmin, di Kemenko Perekonomian, Jumat (2/11/2018).***

Editor: Denkur

Bahan: detik.com

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Surat elektronik

Terkait

Tags: ImporJagung
Previous Post

Prabowo Bingung Candaannya Jadi Persoalan

Next Post

Jokowi: “Kini Waktunya Klarifikasi Soal Tudingan Anggota PKI

Related Posts

Talk Show yang dilaksanakan dengan tujuan untuk pembekalan dan pengayaan terhadap seluruh karyawan FIFGROUP, mitra penagihan dan advokat ini menghadirkan narasumber Subdit V Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, AKBP Wawan Muliawan, S.H., M.H., (kanan) dan Ahli Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Dr. Akhmad Budi Cahyono, S.H., M.H., (kedua dari kanan) beserta Moderator Talk Show, Supriyono, SH., M.H., (kiri) pada Kamis, 11 Agustus 2022 dan dihadiri lebih dari 860 peserta secara virtual (Foto: Istimewa)
EKONOMI

FIFGROUP Gelar Talk Show, Implikasi Proses Bisnis Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

11 Agustus 2022
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
EKONOMI

Inilah Empat Tips Memilih Asuransi Terbaik yang Tepat untuk Anda

11 Agustus 2022
Foto: Istimewa
EKONOMI

Post Graduate Course on Social and Ecological Market Economy 2022

10 Agustus 2022
EKONOMI

Triwulan II 2022 Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tumbuh 5,61 Persen

10 Agustus 2022
Mengawali pekan kedua Agustus 2022 atau pada Senin (8/8/2022), sejumlah harga bahan pokok sembako di Kota Cimahi, Jawa Barat cukup bervarias. (Foto Ilustrasi : dok/dara.co.id)
EKONOMI

Berapa Harga Cabai Merah? Simak Harga-harga Kebutuhan Pokok Berikut Ini

8 Agustus 2022
Foto: Istimewa
EKONOMI

CIMB Niaga Konsisten Dukung Pemberdayaan Ekonomi Disabilitas

4 Agustus 2022
Next Post

Jokowi: “Kini Waktunya Klarifikasi Soal Tudingan Anggota PKI

Discussion about this post

IKLAN
dara.co.id

Kehadiran dara.co.id (daulatrakyat), sebagai media pers yang sudah terverifikasi administrasi & faktual oleh dewan pers, mencoba memberikan pilihan atas kebutuhan informasi pembaca dari berbagai aspek. Aspek ekonomi, politik, traveling, seni budaya, bahkan berita atau informasi yang bersifat layanan publik dari mitra dara.co.id

ARSIP PERBULAN

  • Agustus 2022 (176)
  • Juli 2022 (520)
  • Juni 2022 (647)
  • Mei 2022 (571)
  • April 2022 (699)
  • Maret 2022 (566)
  • Februari 2022 (613)
  • Januari 2022 (815)
  • Desember 2021 (746)
  • November 2021 (583)
  • Oktober 2021 (656)
  • September 2021 (814)
  • Agustus 2021 (576)
  • Juli 2021 (663)
  • Juni 2021 (808)
  • Mei 2021 (648)
  • April 2021 (596)
  • Maret 2021 (678)
  • Februari 2021 (661)
  • Januari 2021 (700)
  • Desember 2020 (760)
  • November 2020 (818)
  • Oktober 2020 (778)
  • September 2020 (782)
  • Agustus 2020 (740)
  • Juli 2020 (952)
  • Juni 2020 (1024)
  • Mei 2020 (856)
  • April 2020 (1020)
  • Maret 2020 (1250)
  • Februari 2020 (1061)
  • Januari 2020 (485)
  • Desember 2019 (645)
  • November 2019 (633)
  • Oktober 2019 (646)
  • September 2019 (685)
  • Agustus 2019 (752)
  • Juli 2019 (681)
  • Juni 2019 (517)
  • Mei 2019 (607)
  • April 2019 (647)
  • Maret 2019 (635)
  • Februari 2019 (682)
  • Januari 2019 (681)
  • Desember 2018 (391)
  • November 2018 (406)
  • Oktober 2018 (104)

Berita Top Hari Ini

  • Pangkat Siapa yang Lebih Tinggi Brigadir J atau Bharada E ?, Simak Jenjang Kepangkatan di Tubuh Polri
    Pangkat Siapa yang Lebih Tinggi Brigadir J atau Bharada E ?, Simak Jenjang Kepangkatan di Tubuh Polri
  • Acara Silaturahmi Wajit Ambyar, Ini Sejumlah Tokoh yang Hadir
    Acara Silaturahmi Wajit Ambyar, Ini Sejumlah Tokoh yang Hadir
  • Inilah Lirik Lagu Serigala Berbulu Domba, Rita Sugiarto
    Inilah Lirik Lagu Serigala Berbulu Domba, Rita Sugiarto
  • Bupati Bandung Luncurkan Program BESTI, Ini Persyaratannya
    Bupati Bandung Luncurkan Program BESTI, Ini Persyaratannya
  • HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
    HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
  • Irjen Pol Fredi Sambo Jadi Tersangka, Motifnya Masih Didalami
    Irjen Pol Fredi Sambo Jadi Tersangka, Motifnya Masih Didalami
  • Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
    Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
  • MANAGEMENT
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • Terms & Conditions

© 2022 dara.co.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM

© 2022 dara.co.id