OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
“That’s gee-in me the boak“! ini membuatku muak dan menjijikkan! (Kata bijak orang Skotlandia).
Skotlandia adalah bagian dari Inggris Raya (Great Brittain atau United Kingdom). Di samping: Wales, Irlandia Utara, dan Inggris sendiri!
Presiden AS, Donald Trump mendarat di Edinburg (Skotlandia), hari ini! Sejumlah agenda, dan yang paling menarik, pertemuan Trump dan PM Inggris, Keir Starmer!
Ada apa dengan Starmer? Ada apa dengan Trump? Seperti mendesak! Di tengah “pressure” hebat anggota kabinet Inggris, terhadap Starmer! Trump datang!
Rasanya tak mungkin! Inggris yang mengawali “design” lahirnya Israel, mau mengakui Palestina! Inggris tak mungkin mengikuti jejak Perancis! Idealnya begitu!
Lord Arthur James Balfour (Menteri Luar Negeri Inggris), tahun 1917 membuat deklarasi (Deklarasi Balfour)! Isinya, pembentukan negara”, bagi orang Yahudi di tanah Palestina!
Rasional, bila Inggris tak mungkin mengakui Palestina! Kita sering menganggap, dunia adalah tempat rasional! Negara bangsa memahami itu secara logis!
“That’s gee-in me the boak”! Apa yang telah terjadi di Gaza hari ini! Sungguh membuat “jijik”! Jijik pada pelakunya, jijik pada semua yang membiarkan!
Universalitas “kemanusiaan”, mestinya menembus sekat “rasis”! Faktualitas anak yang tinggal kulit dan belulang. Sepatutnya menyingkirkan rasis akut sang pelakunya (Israel)!
Krisis moral yang “menantang” hati nurani global, adalah pembiaran “kejahatan perang”, atas nama keberpihakan!
Sekjen PBB Antonio Guterres (The Guardian, 26/7) mengecam komunitas internasional. Sebagai tengah mengalami “krisis moral”! “Menutup mata”, “kurangnya kemanusiaan”, “kurangnya belas kasih” terhadap warga Palestina!
PM Inggris Keir Starmer, kini di persimpangan jalan! Telepon Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Starmer! Agar mengikuti jejaknya! Starmer galau!
Menteri-menteri seniornya! Seperti Wakil PM Angela Rayner, Mendagri Yvette Cooper, beserta 221 anggota Parlemen (sepertiga) menyebutkan! Tindakan Israel menahan bantuan esensial bagi penduduk sipil Gaza, tidaklah proporsional!
Tiga esensi yang tidak bisa diterima Inggris dari perilaku Israel: kekerasan kelompok ekstremis Israel, eskalasi militer, menolak bantuan kemanusiaan, tidak dibenarkan!
“Negara Palestina, menjadi alat yang paling bermanfaat! Untuk meningkatkan kehidupan mereka yang menderita. Dukungan untuk mengakui negara Palestina, tegas,”kata Keir Starmer!
Bila, Inggris mengikuti mayoritas rakyat Inggris (lewat parlemen)! Mengakui Palestina! Maka pengaruhnya akan sangat menggoyahkan AS.
Mau, atau tidak! Suka, atau tidak! AS secara “euphemisme”, akan meminta Israel untuk mengikuti Resolusi PBB No. 181/1947: Solusi dua negara! Kembali ke perbatasan 1967.
Setidaknya, empat anggota tetap “Security Council” (Dewan Keamanan) PBB: Perancis, China, Rusia, dan Inggris, menjadi kekuatan dominan untuk “merayu” AS! Israel, bila AS serius, tak akan membantah! Bersitegang, mungkin!
Sejauh ini. Sejumlah negara berpengaruh, telah mengakui Palestina: Republik Irlandia (Irlandia Selatan, 2024), Spanyol (2024), Brasil (2010), Chile (2011), Afrika Selatan (1995), Mexico (2025), Perancis (2025). Secara total sudah 147 negara!
Apa yang akan dibicarakan PM Inggris Keir Starmer dan Presiden AS, Donald Trump, Senin (28/7) di UK? Hanya mengira-ngira! AS akan meminta Inggris untuk tidak mengikuti langkah Perancis!
Namun, tak ada cara lain untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina! Kemerdekaan!
Di sisi lain, Keir Starmer tak akan mampu membantah kehendak rakyat Inggris.
Terlebih setengah lusin menteri senior Starmer, di samping Cooper dan Rayner: Menteri Kesehatan (Wes Streeting), Menteri Kehakiman (Shabana Mahmood), Menteri Kehakiman, Menteri Kebudayaan (Lisa Nandy), Menteri Irlandia Utara (Hilarry Benn), Ian Murray (Sekretaris Skotlandia), Jo Stevens (Sekretaris Wales)!
Semuanya bulat! Mendesak Inggris mengakui Palestina! “That’s gee-in me the boak”! Israel terjepit!