Irigasi Jebol, Cianjur Terancam Kehilangan Puluhan Ribu Ton Padi

Selasa, 2 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR – Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terancam kehilangan puluhanribu ton padi pada musim tanam tahun ini dengan nilai kerugian sekitar Rp80 miliar.  Ancaman ini muncul karena ribuan hektare lahan pertanian di Kecamatan Cibeber terus mengering.

Mengeringnya lahan pertanian di salah satu lumbung padi Kabupaten Cianjur ini akibat jaringan irigasi Sungai Cikondang belum diperbaiki. Sekitar enam bulan lalu tanggul irigasi tersebut jebol.

“Makanya lahan pertanian kekeringan. Bahkan terancam gagal panen,” ujar Camat Cibeber Ali Akbar, kepada wartawan, Selasa (2/7/2019).

Ali menjelaskan, saluran irigasi itu mengairi 1007 hektare lahan pertanian di sembilan desa. Satu hektare lahan pertanian di Cibeber menghasilkan 9-10 ton padi.

Dengan kata lain, lanjut Ali, Cianjur bisa kehilangan puluhan ribu ton padi dengan nilia kerugian Rp80 miliar. ”Itu perhitungan kerugian kasar dari dinas terkait,” katanya.

Ia menyebutkan, Pemprov Jawa Barat sudah melakukan lelang pembangunan irigasi itu. Hanya, kemungkinan pembangunannya baru berjalan tahun 2020  dan berfungsi kembali pada 2021.

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, pemerintah Kabupaten Cianjur telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait jebolnya tanggul irigasi tersebut. Ia berharap, perbaikan tanggul segera dilakukan pada perubahan anggaran yang akan datang.

”Karena statusnya tanggul itu menjadi kewenangan pusat dan provinsi. Jadi kita menunggu bantuan dari yang bersangkutan saja. Tapi, saya sangat mengapresiasi masyarakat yang kemarin bekerjasama untuk menambah debit air di lokasi,” ujar Herman.

Selain di Cibeber,  ia juga menemukan area persawahan yang terindikasi mengalami kekeringan. ”Sekitar 50 hektare lahan di sana berpotensi kekeringan, kami pun segera mengirim satu mesin pompa untuk membantu pengairan. Sumber airnya diambil dari Sungai Cibuni,” katanya.

Meski demikian, Herman belum menetapkan status darurat kekeringan bagi  Kabupaten Cianjur. Ia mengaku, kondisi kekeringan di Tatar Santri ini masih bisa tertangani.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Bupati
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa
Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda
Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi
Dukung Swasembada Pangan, Jajaran Polres Sukabumi Gelar Penanaman Jagung
Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:57 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:49 WIB

Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:20 WIB

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB