Ingat! Besok Ada Gerhana Matahari Total, Langit akan Gelap

Minggu, 7 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: AP/Natacha Pisarenko/CNBC Indonesia)

Ilustrasi (Foto: AP/Natacha Pisarenko/CNBC Indonesia)

Dua hari jelang Idulfitri 1445 H, akan terjadi fenomena alam Gerhana Matahari Total atau GMT.

DARA | GMT itu muncul tepatnya pada tanggal 8 April 2024.

GMT terjadi saat dimana Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari, yang seharusnya terlihat dari Bumi.

Saat fenomena ini terjadi, langit akan gelap seperti fajar atau senja.

Dikutip dari sebuah artikel yang tayang di laman BMKG dan ditulis oleh Hendra Suwarta Suprihatin dan Sebastian Hardiyanto, proses GMT dimulai dengan gerhana matahari sebagian pukul 15:42 UT (22:42 WIB).

Lalu, mulai memasuki GMT pukul 16:39 UT (23:39 WIB) dan puncak GMT terjadi pada 18:17 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 01:17 WIB).

GMT berakhir pada 19:56 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 02:56 WIB). Diakhiri dengan gerhana matahari sebagian pukul 20:52 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 03:52 WIB).

GMT pada 8 April 2024 ini akan dapat disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Sayangnya, di Indonesia tidak dapat menyaksikannya, karena pada saat GMT tersebut berlangsung, wilayah Indonesia akan berada pada sisigelap bumi(waktu malam hari).

GMT terakhir terlihat di Indonesia pada tanggal 16 Maret 2016. GMT yang akan datang, akan terjadi lagi pada tanggal 23 Agustus 2024.

Terjadi ledakan

Saat menyaksikan GMT 8 April 2024, menurut National Center for Atmospheric Research(NCAR) akan terlihat ledakan-ledakan di Matahari, dimana saat totalitas Gerhana Matahari, pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan menyisakan sisi tepi.

Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak.

Fenomena alam ledakan di matahari (solar flare) selalu berpengaruh kepada magnetosfer bumi, maka BMKG juga melakukan pengamatan secara kontinu (realtime) terhadap pengaruh dari fenomena alam tersebut.

Ledakan di matahari lebih disebabkan oleh adanya aktifitasinternal di matahari itu sendiri. Hal ini terjadi karena tingkat aktivitas matahari yang mengalami pasang surut selama siklus 11 tahunan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 ini.

Para ahli atmosferdi seluruh dunia belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tapi kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam matahari.

Pengaruh aktiftitas (ledakan-ledakan) matahari di bumi tergantung besar kekuatan ledakannya.

Di bumi, terutama berdampak pada kemagnetan bumi, yaitu berupa badai magnet bumi (Geomagnetic Storm). Hal ini terjadi karena ledakan di permukaan matahari (korona) tersebut melontarkan plasma besar yang berisikan partikel bermuatan (angin matahari) beserta medan magnet berkecepatan tinggi yang menjalar hingga ke magnetosfer bumi.

Peristiwa lontaran massa korona itu sering disebut sebagai Coronal Mass Ejection(CME).

Ketika CME menghantam medan magnet di sekitar bumi (magnetosfer), lontaran partikel bermuatan tersebut dibelokkan oleh lapisan magnetosfer bumi kearah garis kutub utara dan kutub selatan.

Magnetosfer bumi adalah lapisan perisai bumi yang melindungi bumi dari pengaruh radiasi partikel bermuatan berkecepatan tinggi yang dilontarkan dari matahari.

Lapisan ini berbentuk seperti lingkaran dengan titik terkuatnya berada pada daerah lintang rendah (dekat equator bumi). Hal ini menyebabkan dampak dari gangguan badai magnet bumi paling besar dirasakan pada daerah lintang tinggi, sedangkan daerah lintang rendah seperti Indonesia akan relatif aman.

Intensitas gangguan magnet bumi ini diukur di bumi menggunakan berbagai macam Indeks magnet bumi, seperti Indeks K, Indeks Dst, Indeks AE, Indeks aa, Indeks Ap, dan lain sebagainya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Terpanjang, Spanduk Pasangan ‘Santri’ Viral
Daftar Peraih Anugerah Media Humas 2024, Jawa Barat Borong Dua Penghargaan
Begini Komentar Shin Tae-yong Usai Indonesia Ditahan Imbang Bahrain
Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo: OKK Hanya Dilaksanakan oleh PWI Jaya
Jelang Lawan Bahrain, 4 Hal Yang Takan Pengaruhi Mental Pemain Indonesia, Nomor 2 Sejarah Paling Kelam
Yu Kita Kelolah Sampah dengan Fitur Bank Sampah pada Aplikasi Sapawarga Jabar
Begini Harapan Penjabat Gubernur Jabar kepada Piminan DPRD Yang Baru
Kaum Disabelitas di Polri, Bukti Adanya Kesetaraan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 09:25 WIB

Terpanjang, Spanduk Pasangan ‘Santri’ Viral

Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:56 WIB

Daftar Peraih Anugerah Media Humas 2024, Jawa Barat Borong Dua Penghargaan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:20 WIB

Begini Komentar Shin Tae-yong Usai Indonesia Ditahan Imbang Bahrain

Kamis, 10 Oktober 2024 - 14:16 WIB

Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo: OKK Hanya Dilaksanakan oleh PWI Jaya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 14:12 WIB

Jelang Lawan Bahrain, 4 Hal Yang Takan Pengaruhi Mental Pemain Indonesia, Nomor 2 Sejarah Paling Kelam

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 13 Oktober 2024

Minggu, 13 Okt 2024 - 07:32 WIB

CATATAN

“OBITUARI” & MEMORABILIA Perginya “Journalist” Setia

Sabtu, 12 Okt 2024 - 15:05 WIB