Sebelumnya, IPH KBB pada minggu kedua Januari 2024 mendapat sorotan tajam karena mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni 0,34 persen.
DARA| Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada 22 Januari 2023, berada pada zona aman. Hal itu, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) jika KBB ke luar dari zona IPH tinggi di wilayah Propinsi Jawa Barat (Jabar).
“Hari ini diumumkan BPS, kalau KBB sudah ke luar dari zona yang mendukung IPH dari Jabar. Alhamdulillah kita bersyukur,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, usai membuka Musrenbang Kecamatan Batujajar di Villa D’Quen, Senin (21/1/2024).
Sebelumnya, IPH KBB pada minggu kedua Januari 2024 mendapat sorotan tajam karena mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni 0,34 persen.
Hal itu disebabkan, kenaikan tiga komoditas seperti beras, daging sapi dan daging ayam ras.
Penasaran dengan harga sebenarnya di pasar untuk 3 komoditas tersebut, Arsan Latif langsung melakukan pengecekan ke Pasar Tagog Padalarang. Ternyata harga ketiga komoditas tersebut masih relatif aman.
“Saya ngecek harga umum (15/1/2024 ) sapi yang biasanya Rp130 ribu, ternyata jadi Rp120 ribu. Harga ayam ras Rp33 ribu, jadi Rp32 ribu. Dan saya kirimkan video ke Kemendagri waktu saya ngecek ke lapangan,” jelasnya.
Hasil survei langsung ke pasar tradisional ini, yang membuat Pemkab Bandung Barat tidak melakukan intervensi harga, seperti pada saat IPH tinggi sebelumnya.
“Ya, ngapain saya harus subsidi kalau harganya normal,” ucapnya.
Disinggung perbedaan angka antara catatan BPS dengan harga di pasar kata Arsan, bisa saja terjadi. Ia sendiri tidak terlalu mempersoalkan, karena lebih baik melaporkan langsung survei lapangan ke Kemendagri.
Meski demikian, orang nomor satu di KBB ini menegaskan jika kondisi IPH aman, tidak lantas diam.
Menurutnya ada beberapa yang harus dibenahi di pasar, selain persoalan IPH.
“Kita juga akan membenahi Pasar Tagog Padalarang. Tempat parkir dan tempat pembuangan sampah, kita akan benahi,” ucapnya.
Editor: Maji