Hidrometeorologi Terjang Cianjur, Tiga Kecamatan Disapu Puting Beliung, Pergerakan Tanah dan Banjir

Selasa, 9 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Purwanda/dara.co.id

Foto: Purwanda/dara.co.id

Tiga kecamatan di Cianjur diterjang bencana hidrometeorologi setelah diguyur hujan lebat beberapa hari terakhir ini. Cipanas, Sukaresmi dan Mande.


DARA – Bencana hidrometeorologi tersebut pergerakan tanah dan angin puting beliung. Terjadi di Desa Batulawang, Sindanglaya, dan Palasari di Kecamatan Cipanas.

Juga menerjang Desa Rawabelut di Kecamatan Sukaresmi dan banjir bandang menerjang Desa Mande di Kecamatan Mande.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan, mengatakan bencana hidrometeorologi itu akibat tingginya intensitas hujan.

“Curah hujan saat ini masih tinggi, sehingga beberapa titik di Cianjur Utara terjadi bencana, baik itu pergerakan tanah dan juga banjir bandang,” kata Irfan, kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).

Irfan mengungkapkan, jajarannya telah menerjunkan personel ke sejumlah lokasi untuk melakukan assesment.

“Dampak dari banjir bandang tersebut, 3 rumah 3 KK atau sebanyak 14 jiwa terendam banjir di Kampung Nambo, dan 2 rumah terdiri dari 2 KK sebanyak 8 jiwa mengalami hal yang sama di Kampung Cikowak, Desa Murnisari,” katanyanya.

Irfan mengatakan, pergerakan yang terjadi di Desa Rawabelut Kecamatan Sukaresmi sudah di assesment.

Akibat dari pergerakan tanah tersebut hingga saat ini kurang lebih ada 15 rumah warga yang terdampak. Namun, semuanya sudah evakuasi dan memilih untuk tinggal di rumah keluarganya masing-masing.

“Kurang lebih ada 15 rumah warga yang terdampak dari pergerakan tanah di Desa Rawabelut. Tapi semuanya sudah kita evakuasi,” katanya.

Sementara itu Kepala Desa Rawabelut Syarif Hidayat mengatakan, pergerakan tanah di Kampung Cipari RT6/RW1 terjadi, Minggu (7/2/2021) pukul 15.00 WIB.

Menurutnya, bencana pergerakan tanah yang menerjang kawasannya merupakan bencana yang rutin terjadi dalam setiap tahunnya.

“Ada 15 rumah warga yang terdampak dari pergerakan tanah tersebut, semuanya sudah dievakuasi bersama Retana, dan juga BPBD,” kata Syarif,” kata Syarif.

Syarif mengatakan, pada saat di evakuasi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah desa. Namun warga lebih memilih untuk berkumpul bersama rumah saudaranya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF
Bupati Cirebon Sidak Sekolah Rusak di Perbatasan, Janjikan Perbaikan Cepat
Bupati Cirebon dan Kapolres Gelar Sidak, Tambang Ilegal di Blok Curug Disegel
Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber
LPK Berbasis Pesantren Pertama di Cirebon Resmi Dilaunching, Wamen P2MI: Bekal Moral Santri Jadi Nilai Plus di Luar Negeri
Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD
Wakil Wali Kota Kunjungi Keluarga Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya
Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:59 WIB

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:42 WIB

Bupati Cirebon Sidak Sekolah Rusak di Perbatasan, Janjikan Perbaikan Cepat

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:37 WIB

Bupati Cirebon dan Kapolres Gelar Sidak, Tambang Ilegal di Blok Curug Disegel

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:04 WIB

Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:55 WIB

Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB