DARA | JAKARTA – Upaya pemadaman kebakaran Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat berlangsung hingga Sabtu (10/8). Helikopter milik BNPB yang dikirim untuk membantu upaya pemadaman tersebut mengalami sedikit kerusakan setelah dua kali melakukan pengeboman air pada pukul 07.22 dan 10.00 WIB.
Oleh karena itu, operasional helikopter jenis Bell 412SP tersebut sementara dihentikan hingga proses perbaikan selesai. Sebelumnya, berdasarkan pantauan personel BPBD Kabupaten Kuningan masih ditemukan titik api pada koordinat S 6°54’08.8″, E 108°24’04.3″ ± 100 m di atas Blok Sanghiyang Ropoh dan Sanghiyang Rangka.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, menyebutkan, kondisi cuaca cerah berawan, angin bertiup dari arah Barat ke Timur dengan kecepatan 3,4 -3,5 m/sec. “Berdasarkan pantauan dari Desa Garatengah Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, terdapat kepulan asap di sebelah utara Puncak Gunung Ciremai,” katanya dalam siaran pers BNPB, kemarin.
Pantauan udara dari Heli Bell 412SP, lanjut dia, kawasan habitat edelweiss yang belum terbakar berada di lokasi antara Jalur Pendakian Linggarjati dan Jalur Evakuasi Setianegara. Sedangkan personel yang terlibat dalam penanganan kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), 205 orang.
Mereka berasal dari unsur BPBD Kabupaten Kuningan, TNI, TNGC, POLRI, BNPB, BPBD Provinsi Jawa Barat, MPGC Palutungan, MPGC Linggarjati, MPGC Linggasana, masyarakat dan volunteer pecinta alam yang tersebar di sejumlah titik. Selain helikopter yang sempat mengalami kerusakan, menurut Agus, kendala lain yang menghambat jalannya proses pemadaman ialah perubahan arah angin yang memicu meluasnya kebakaran hutan lahan dan membuat loncatan bara api.
“Selain itu lokasi kebakaran yang berada di atas ketinggian 2600-3078 Mdpl juga membuat tim kesulitan dalam menjangkau titik api,” ujarnya.
Pemadaman selanjutnya dilakukan Minggu (11/8/ 2019) menggunakan helikopter water boombing dengan kapasitas 1.000 liter air sekitar 08.00 WIB-11.00 WIB. Upaya pemadaman secara manual juga masih dilakukan dengan dibantu oleh tim pemantau dari puncak Gunung Ciremai dan Tim Dorongan Logistik yang didampingi BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat.
Editor: Ayi Kusmawan