Ketersediaan masker disejumlah apotek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami kekosongan stok. Langkanya ketersediaan masker tersebut diduga imbas dari wabah virus korona.
DARA | BANDUNG – Nurhasan (40) seorang pemilik apotek di Jalan Pasirgede, Kabupaten Cianjur, menjelaskan, terjadinya kelangkaan masker jenis Diapro tersebut terjadi sekitar dua pekan terakhir atau semenjak ramainya isu virus korona.
“Selain langka, harga masker tersebut mengalami kenaikan. Semula masker itu dijual dengan harga Rp25.000 menjadi Rp100.000 hingga Rp120.000 per bok yang berisi 100 buah masker,” kata Nurhasan, kepada wartawan, Sabtu (15/2/2020).
Hasan mengungkapkan, kelangkaan tersebut terjadi karena barang yang dipasok sejumlah agen distributor kehabisan jatah dari pabrik yang memproduksi masker yang di wilayah Sukabumi dan Bogor.
“Selain tidak kebagian jatah masker, ketika maskser tersebut ada selalu habis diborong oleh beberapa pabrik tekstil di Cianjur, dan Sukabumi. Selain itu juga ada sejumlah masyarakat yang membeli borongan untuk di kirim ke Tiongkok,” katanya.
Semenjak terjadinya kelangkaan dan melonjaknya harga masker. Nurhasan mengaku, tidak mempengaruhi apapun, termasuk kerugian, tetapi hanya tidak bisa memenuhi keinginan pelanggan.
“Tidak mengefek kepenjualan obat-obatan lainnya, termasuk kerugian juga tidak, karena selama ini penjualan masker dalam satu hari hanya terjual beberapa buah saja,” ungkapnya
Ia dan sejumlah pemilik apotek lainnya berharap, ketersedian master bisa kembali tersedia, karena beberapa warga memperlukan masker untuk aktifvitas sehari-harinya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur