Ketekunan dalam pengelolaan tanaman cabai ternyata mampu menghasilkan keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Salah seorang petani yang berhasil adalah Jojo Juarno, di lahan garapannya ditanami cabai merah jenis Hot Beauty.
DARA – Dilahan seluas 500 bata atau 7000 meter persegi yang digarapnya, Jojo menanam 14 ribu pohon cabai merah jenis Hot Buauty.
Jenis Hot Beauty dipilih karena lebih memiliki keunggulan dari segi daya tahan pohon maupun hasil panen, dalam sekali panen diperoleh hingga 7 ton.
Saat ditemui di lokasi kebun, Jojo menuturkan, awal mulai menanam cabai saat terjadinya lonjakan harga di Kota Banjar. Lonjakan harga yang terjadi beberapa waktu lalu akibat tingginya permintaan dan kurangnya pasokan.
Melihat kondisi tersebut, Jojo yang juga sebagai anggota legislatif Kota Banjar mulai bekerjasama dengan kelompok tani Mulyasari untuk menanam cabai. Kerjasama bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cabai untuk pasar Banjar.
Cabai jenis Hot Beauty dipilih karena dikenal memiliki daya tahan pohon yang kuat, waktu panen relatif lebih singkat, biaya produksi yang rendah, serta buahnya yang tidak cepat membusuk.
Penanaman cabai baru dilakukan setelah selesai panen bawang merah di bulan Agustus lalu, sistem cocok tanam pada lahan tersebut dikenal dengan sistem tumpang sari.
“Ini dari awal (tanam) sampai panen kurang lebih tiga bulanan, sedangkan biaya operasional untuk satu pohon sebesar lima ribu,” kata Jojo.
Menurut Jojo biaya operasional sebesar 5 ribu, sudah mencakup pembelian bibit, sewa lahan, pemeliharaan tanaman, dan juga upah pekerja. Harga jual dari petani yang diterima pedagang pasar Banjar seharga 23 ribu perkilo.
“Kebetulan untuk pemasaran kita tidak ada kesulitan, karena cabai merupakan salah satu tanaman yang jelas pangsa pasarnya,” ujarnya.
Dalam satu kali panen ,dari 14 ribu pohon yang ditanamnya dapat diperoleh hasil hingga 7 ton. Untuk keuntungan bersih yang didapat, Jojo bisa mendapat hasil hingga 90 jutaan.
Selain menanam cabai dilahan yang berlokasi di Dusun Giri Mulya Desa Binangun Kota Banjar, Jojo beserta anggota kelompok Tani juga menanam bawang merah secara tumpang sari. Pemanfaatan lahan secara tumpang sari ternyata lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.***
Editor: denkur