Sejumlah ruas jalan di dalam kota Cianjur, Jawa Barat masih ramai oleh aktivitas masyarakat pada hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Bahkan, masih tampak sejumlah warga beraktivitas tanpa menggunakan masker, Kamis (7/5/2020).
DARA | CIANJUR – Tidak adanya pembatasan ketat yang dilakukan petugas membuat sejumlah moda transportasi umum di wilayah itu juga tidak memperhatikan protokol kesehatan, seperti sosial dan phsycal distancing sebagai upaya pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, evaluasi pelaksanaan penerapan PSBB di Kabupaten Cianjur harus dilakukan setiap hari.
Sebab lanjut Yusman, tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan PSBB satu di antaranya ditentukan oleh berkurangnya pergerakan atau aktivitas masyarakat hingga 30 persen dari total jumlah penduduk.
“Jika melihat situasi dan kondisi di Cianjur, sepertinya harus dilakukan evaluasi segera. Karena masih banyak masyarakat yang dinilai masih belum menaati setiap aturan yang diberlakukan dalam PSBB,” kata Yusman, kepada wartawan, Kamis (7/5/2020).
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebutkan dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur, hanya 18 kecamatan yang diterapkan PSBB parsial.
Herman meminta masyarakat bisa patuh untuk tidak beraktivitas dan tetap di rumah selama PSBB. Pasalnya, penerapan PSBB bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan begitu, diharapkan tidak ada kasus baru ataupun pasien positif Corona di Cianjur.
“Untuk yang melanggar pastinya akan diberi sanksi sesuai dengan aturan. Karena ini PSBB provinsi, maka kami akan ikuti aturan dari provinsinya bagaimana. Tapi diharapkan semua bisa patuh,” tandas Herman.***
Editor: denkur