“Kawasan yang terdekat atau berbatasan langsung itu semuanya ada 7 RW. Diantaranya ada 4 RW di Kelurahan Hegarmanah, 1 RW di Kelurahan Ledeng, dan 2 RW di Kelurahan Ciumbuleuit,” jelas Hilda Hendrawan.
DARA | BANDUNG – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Cicadap, Kota Bandung, Jawa Barat mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) pada 14-28 Juli 2020. Ini merupakan langkah penanganan terhadap klaster Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD).
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cidadap, Hilda Hendrawan menuturkan, PSBM di seputar kawasan terdekat dari Secapa AD. Wilayah tersebut terdiri dari 7 RW.
“Kawasan yang terdekat atau berbatasan langsung itu semuanya ada 7 RW. Diantaranya ada 4 RW di Kelurahan Hegarmanah, 1 RW di Kelurahan Ledeng, dan 2 RW di Kelurahan Ciumbuleuit,” jelas Hilda, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (13/7/2020).
Saat ini, diutarakan Hilda, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Secapa AD, juga masyarakat Kecamatan Cidadap yang akan tersentuh langsung pelaksanaan PSBM.
“Komunikasi sudah dilakukan dengan Secapa, karena yang kita garap di lingkungan di sana. Intinya untuk sinergisitas dengan situasi kondisi dan program kita. Para lurah sudah diinstruksikan menyosialisasikan PSBM ke masyarakat,” ujarnya.
Hilda mengaku telah meminta tambahan personil. Pasalnya, akan ada tiga cek poin selama PSBM. Pos pantau pertama itu ada di Jalan Hegarmanah. Lalu, posko kedua di Jalan Cisitu, itu merupakan akses jalan tembus dari Jalan Ciumbuleuit. “Satu lagi posko dibuat di Panorama,” ucapnya.
Hilda menyatakan, setiap posko akan dijaga secara ketat selama 24 jam secara bergiliran oleh petugas gabungan baik dari aparat kewilayahan, kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, juga elemen masyarakat.
Di posko ini nantinya akan diberlakukan buka tutup jalur. Yakni pada pukul 06.00-21.00 dapat dilalui seperti biasa, kemudian akan ditutup pukul 21.00–06.00.
“Di posko ini akan diperketat, sehingga tidak hanya pemeriksaan saja. Namun orang yang lewat itu akan didata tujuan, asal dan keperluannya apa,” jelasnya.
Hilda mengungkapkan, selama PSBM juga diiringi dengan pelacakan kepada masyarakat. Pada Senin ini sedang dilaksanakan swab test terhadap 21 orang. Selain itu ada juga 450 rapid test sudah siap menyusul.
Ia pun memastikan, kendati PSBM namun pelayanan di kantor kecamatan ataupun kelurahan tetap beroperasi seperti biasa.
“Pelayanan administrasi tetap kita buka seperti biasa. Hanya memang sekarang penerapan standar protokol kesehatannya akan semakin maksimal,” tegasnya.***
Editor: Muhammad Zein