Harga Kedelai Terus Melonjak, Ukuran Tahu dan Tempe di Cianjur Jadi Kecil

Senin, 31 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Purwanda/dara.co.id

Foto: Purwanda/dara.co.id

Berbagai cara dilakukan para perajin dan penjual tahu-tempe di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat agar tetap berproduksi dan memenuhi kebutuhan pasar ditengah terus melonjaknya harga kedelai di pasaran.


DARA – Selain menaikan harga tahu dan tempe, sejumlah perajin terpaksa mengurangi ukuran tahu-tempe yang diproduksinya untuk tetap mempertahankan harga jual di pasaran.

Adi Supriadi (44), seorang perajin tahu mengaku harga kedelai terus merangkak naik. Kondisi itu sangat memberatkan para perajin.

Adi menyebutkan, harga kedelai di pasaran saat ini berkisar Rp 15 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 10 ribu per kilogram.

“Harganya (Kedelai) terus melonjak. Kami terpaksa menaikan harga jual tahu dari sebelumnya Rp 500 per biji menjadi Rp 700 per biji. Karena, kami juga harus dapat menutup biaya produksi,” kata Adi, kepada wartawan, Senin (31/5/2021).

Dalam satu kali produksi, lanjut Adi, pabriknya membutuhkan bahan baku sedikitnya 2 kwintal kedelai.

“Jika kami tidak menaikan harga, jelas rugi. Karena kebutuhan produksi tidak hanya kedelai sebagai bahan baku utama, tapi juga elpiji dan upah karyawan yang juga harus diperhitungkan,” ujarnya.

Sementara itu, Eful Saefullah (35) perajin dan penjual tahu-tempe lainnya mengungkapkan terpaksa mengurangi ukuran tahu dan tempe yang di produksinya untuk mempertahankan harga jual di pasaran.

Melonjaknya harga kedelai di pasaran, kata Eful, sudah dirasakan para perajin tahu-tempe dalam satu bulan terakhir.

“Dalam setiap pekan harga kedelai terus mengalami kenaikan. Kami tetap berproduksi, meskipun ukurannya dikurangi agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasaran,” jelas Eful.

Eful menyebutkan, sudah terbit surat edaran terkait rencana mogok massal para perajin dan penjual tahu-tempe di Kabupaten Cianjur.

Namun sambung Eful, pihaknya masih belum tahu kapan aksi mogok massal itu akan digelar.

“Surat edarannya sudah tersebar ke setiap pabrik. Waktunya belum ditentukan, dari 50 penjual tahu-tempe di Pasar Muka, Cianjur dipastikan ikut terlibat dalam aksi mogok itu. Kami berharap harga cepat kembali normal,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Festival Drama Basa Sunda Kembalikan Geliat Gedung Rumentang Siang
Cek Disini, Head to head Indonesia Vs Cina, dan Perbedaan Ranking FIFA
Samantha Ebert Menemukan Cinta dalam Hidupnya “Flowers”
Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen
Penampilan Ida Iasha Artis Era 80-an, Bikin Netizen Bilang Begini
Timnas Indonesia Move On, Incar Kemenangan di Negeri Cina
KPU Garut: Begini Prosedur Pindah Memilih pada Pilkada Serentak 2024
KPU Jawa Barat Pastikan TPS Ramah Difabel di Pilkada Serentak 2024
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 14:45 WIB

Festival Drama Basa Sunda Kembalikan Geliat Gedung Rumentang Siang

Senin, 14 Oktober 2024 - 14:34 WIB

Cek Disini, Head to head Indonesia Vs Cina, dan Perbedaan Ranking FIFA

Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:52 WIB

Pesona Wastra Jabar 2024 Memajukan UMKM dan Industri Fesyen

Minggu, 13 Oktober 2024 - 15:26 WIB

Penampilan Ida Iasha Artis Era 80-an, Bikin Netizen Bilang Begini

Minggu, 13 Oktober 2024 - 12:40 WIB

Timnas Indonesia Move On, Incar Kemenangan di Negeri Cina

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Foto: Polres Sukabumi Kota Gelar Operasi Zebra

Senin, 14 Okt 2024 - 16:02 WIB