Gus Najih: Radikalisme dan Isu Akhir Zaman tak Bisa Dipisahkan

Jumat, 8 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gus Najih (Foto: MUI)

Gus Najih (Foto: MUI)

Radikalisme dan isu akhir zaman tak bisa dipisahkan. Begitu kata Dr M Najih Arromadhoni atau Gus Najih, Anggota Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI).


DARA – Gus Najih menyampaikan itu dalam webinar bertajuk ‘’Konflik Ukraina: Glorifikasi Akhir Zaman oleh Kelompok Ekstrimisme’’ yang digelar oleh BPET MUI, Jumat (8/4/2022).

‘’Salah satu yang menjadi isu kelompok radikal adalah hadits-hadits akhir zaman. Misalkan Islam ini akan menjadi agama yang asing, perang yang akan terjadi di negeri Syam yang banyak sekali di propagandakan oleh ISIS,’’ ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi MUI, Jumat (8/4/2022).

Akibat propaganda tersebut, kata Gus Najih, puluhan ribu orang dari 86 negara datang ke Suriah karena mempercayai bahwa Suriah atau Syam adalah negeri akhir zaman atau pertempuran akhir zaman. Kemudian, lanjutnya, ada hadits yang munculnya bendera hitam yang terus dipropagandakan oleh Taliban ketika berkuasa di Afghanistan.

‘’Akan berdirinya khilafah itu juga salah satunya, isu kembalinya perbudakan, kembalinya dinar dirham, memanah, berkuda, karena dianggap bahwa waktu itu senjata tidak berfungsi lagi sampai dengan perang akhir zaman,” ujarnya.

Gus Najih menyebut bahwa materi-materi seperti ini dijadikan materi propaganda dan rekrutmen anggota untuk kelompok teror. Hal ini juga diperkuat oleh setiap penangkapan anggota teror oleh aparat keamanan yang selalu ditemukan buku akhir zaman.

“Misalnya penangkapan pada tahun 2012, di Bandung, selain ditemukan komputer dan laptop juga disita sejumlah buku di antaranya bertema tentang akhir zaman. Salah satunya buku perang akhir zaman karyanya abdul Robbani Abdullah. Yang terdekat pada tahun 2018 bom Surabaya,’’ katanya.

Menurutnya, para pelaku teror pun sering sekali ingin mempercepat aksinya karena amaliah yang diyakininya ketika akhir zaman sudah berakhir, tidak akan ada lagi amal syahid. Sehingga, harus mempercepat aksinya.

‘’Nah, sayangnya kita meskipun jajaran terror masyarakat kita marak kajian akhir zaman atau istilah ustad akhir zaman ada Zulkilfi dan Baikuni dan lain-lain,’’ ujarnya.

Gus Najih menjelaskan, kebanyakan materi akhir zaman diambil dari hadits. Padahal, hadits akhir zaman adalah hadits yang paling banyak lemahnya. Berdasarkan penelitian banyak ulama seperti Roshid Ridho, ia menemukan bahwa hadits akhir zaman ini banyak bercampur dengan riwayat-riwayat yang di luar Islam, tapi berasal dari cerita-cerita bani Israel.

‘’Wahhab bin Munabbih, Ka’ab bin Al Akhbar dan lain-lain. Sehingga, kalaupun disebutkan hadist banyak hadits dhoif dan bahkan hadits palsu itu hadits tentang akhir zaman. Sampai tradisi ulama hadits untuk mengenal hadits itu lemah itu adalah hadits-hadits akhir zaman, misalnya tentang Imam Mahdi, yang shoheh sebenernya ada dua yang lainya itu dhoif,’’ tuturnya.

Oleh karena itu, kata dia, para ulama Ketika menyampaikan cerita tentang akhir zaman pasti menyampaikanya secara ringkas karena memang informasinya umum dan terbatas.*** (Saddam Al Ghifari/Fakhruddin).

Editor: denkur | Sumber: MUI

Berita Terkait

Putri Karlina Terkejut Ada Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan
MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan
Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan, Ini Kronologis Sebenarnya
Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu
Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver
KKJB 2025 Digelar, Targetkan Transaksi Langsung Rp15 Miliar
Menteri PKP Minta Sekda Jabar dan Dirut BJB Jadi Petarung Untuk Perumahan Rakyat

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:50 WIB

Putri Karlina Terkejut Ada Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:29 WIB

MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:01 WIB

Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan, Ini Kronologis Sebenarnya

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:38 WIB

Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden Prabowo untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:12 WIB

Kawasan Batik Trusmi Cirebon Ditata Ulang, Polresta Tertibkan Manusia Silver

Berita Terbaru


Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menghadiri Kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Pancawaluya Tahun Pelajaran 2025/2026 dengan Tema Menjadi Generasi Panca Waluya Unggul dalam Karakter, Tangguh dalam Kompetensi di SMK LPPM - RI Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).(Foto: diskominfo)

BANDUNG UPDATE

MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan

Rabu, 16 Jul 2025 - 11:29 WIB