Guru Diminta Dampingi Siswa agar tidak Andalkan Mesin Pencari saat Belajar Agama

Jumat, 17 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kemenag

Foto: Kemenag

Kementerian Agama meminta para guru terus meningkatkan kapasitas dirinya agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, para guru juga dapat mendampingi belajar siswa dengan lebih baik.


DARA | “Para guru PAI harus meningkatkan penguatan dan kapasitas diri, karena guru PAI kehadirannya tidak bisa digantikan oleh mesin maupun kemajuan teknologi. Jangan biarkan anak-anak SMA mencari informasi hanya berdasarkan googling tanpa ada pendampingan,” ujar Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag Amrullah di Kota Malang, Rabu (15/3/2023).

Pesan ini disampaikan Amrullah saat membuka Orientasi para Guru PAI Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Giat ini diikuti para guru PAI SMA/SMK dari 12 Provinsi, yaitu: Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Orientasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru PAI. Mereka mendapat sejumlah materi, antara lain tentang pemanfaatan Google Workspace for Edu.

“Agar bisa menunjang efektifitas pembelajaran PAI SMA dan SMK,” ujarnya.

Para guru juga mendapat materi Praktik Penyusunan Modul Pembelajaran Kurikulum Merdeka PAI serta pelatihan menginsersi muatan Moderasi Beragama pada Kurikulum Merdeka tersebut.

Kepala Sub Direktorat PAI pada SMA/SMK dan SMALB Adib Abdushomad menerangkan bahwa saat ini untuk mencari sumber ilmu pengetahuan memang semakin mudah dan gampang. Namun, guru harus tetap menjadi rujukan utama siswa. “Orientasi ini salah satunya bertujuan agar para guru tetap update atas informasi dan perkembangan abad 21 ini,” ujar Adib.

Selama orientasi, para guru juga mendapat materi cara mengintegrasikan Berpikir Kritis (Critical Thinking) dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, alias Higher Order Thinking atau HOT dari Dosen Flinder University Australia.

“Mereka kita wajibkan juga melakukan tindak lanjut atas hasil atau output dari kegiatan orientasi pengembangan pembelajaran PAI abad 21 ini,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat (17/3/2023).

Editor: denkur

Berita Terkait

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia
Sampoerna University & Thunderbird Soroti Masa Depan ASEAN dan Tantangan ESG

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Senin, 30 Juni 2025 - 21:35 WIB

KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Jumat, 11 Jul 2025 - 08:20 WIB

CATATAN

PERANG ISRAEL-HAMAS “Hamburger Hill”, Gaza dan Vietnam

Kamis, 10 Jul 2025 - 16:08 WIB