Gunung Semeru Meletus, Masyarakat Diminta Mewaspadai Guguran Awan Panas

Minggu, 4 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi erupsi Gunung Semeru (Foto: BPBD Lumajang)

Ilustrasi erupsi Gunung Semeru (Foto: BPBD Lumajang)

Gunung Semeru dini hari tadi meletus dan mengeluarkan awan panas. Statusnya ditingkatkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), dimulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.


DARA | Erupsi yang disertai awan panas guguran masih berlangsung menerus dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati, Minggu (4/12/2022).

Seperti dikutip dari laman resmi MAGMA Indonesia Kementerian ESDM, teramati awan panas guguran dengan jarak 12 km dari puncak dan masih terus berlangsung.

Asap kawah utama tidak teramati, cuaca cerah sampai mendung, gunung api tertutup kabut. Angin tenang ke selatan, tenggara, barat, barat laut, barat daya, suhu 22-28°C.

Jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 WIB–12.00 WIB hingga didominasi gempa awan panas dan gempa letusan 13 kali.

Amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat ini.

Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 KM dari puncak. Sedangkan material lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 Km ke arah tenggara.

Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.

Arah luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak, Jangkaun awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km.

Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai.

Masyarakat diminta mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

Juga dilarang beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Waspada juga terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Editor: denkur

Berita Terkait

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi
Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79
Bapenda Jabar Perkuat Sinergi dengan Kabupaten Kota untuk Optimalisasi PAD
Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun
Putri Karlina Terkejut Ada Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan
MPLS SMA di Jabar Riang Gembira, Wagub Erwan: Tanamkan Kedisiplinan
Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan, Ini Kronologis Sebenarnya
Kapolri Harapkan PWI Segera Bersatu

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:16 WIB

Pesan Indah Menteri Agama Nasaruddin Umar di Pernikahan Wakil Bupati Garut dengan Anak Dedi Mulyadi

Kamis, 17 Juli 2025 - 11:59 WIB

Presiden Prabowo Apresiasi Batalyon Perisai Syarikat Islam di Momen HUT Bhayangkara ke-79

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:45 WIB

Bapenda Jabar Perkuat Sinergi dengan Kabupaten Kota untuk Optimalisasi PAD

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:37 WIB

Pemilik Tanah Terploting Kantor Pemkab Bandung Barat, Menanti Kepastian 15 Tahun

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:50 WIB

Putri Karlina Terkejut Ada Siswa SMA di Garut Bunuh Diri Diduga Korban Perundungan

Berita Terbaru