Gubernur Ridwan Kamil Sebutkan Ada Empat Daerah Yang Bisa Menggelar Pembelajaran Tatap Muka

Sabtu, 28 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMP di wilayah Padalarang, Kabupaten Bandung. (Foto: dok/dara.co.id)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMP di wilayah Padalarang, Kabupaten Bandung. (Foto: dok/dara.co.id)

“Kami mengusulkan ke pemerintah pusat agar PPKM diterapkan di tingkat kecamatan, sehingga aktivitas termasuk pendidikan dapat menyesuaikan,” cetus Emil, sapaan akrab Gubernur.


DARA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan ada empat wilayah kabupaten/kota yang boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, dia mengingatkan, penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar itu harus dilakukan dengan kehati-hatian.

“Ada empat wilayah di Jabar yang sudah memasuki level 2, itu berarti sudah bisa melaksanakan PTM,” ujarnya, usai Rapat Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (27/8/2021).

Empat daerah di Jabar yang sudah memasuki level 2, yakni Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Majalengka, dan Subang. Empat wilayah ini, diutarakan dia, bisa mulai mengujicoba pelaksanaan PTM, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami mengusulkan ke pemerintah pusat agar PPKM diterapkan di tingkat kecamatan, sehingga aktivitas termasuk pendidikan dapat menyesuaikan,” cetus Emil, sapaan akrab Gubernur.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengemukakan, seluruh sekolah di Jabar sudah menyiapkan layanan sarana untuk PTM maupun layanan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dia menerangkan, ketentuan terkait PTM mengacu pada status daerah PPKM yang dikeluarkan oleh peraturan pemerintah, terlebih jika sudah memasuki level 2 dan 1 atau berkategori hijau dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Orang tua/wali murid dalam tahap ini berhak memilih anaknya apakah diizinkan PTM atau PJJ, dan jika terjadi kasus di sekolah maka pihak sekolah dapat menangani segera kepada ruang UKS dan telah berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Maka percepatan vaksinasi pelajar segera dilakukan agar dapat membantu percepatan pembukaan PTM. Intinya kita memastikan agar seluruh anak didik mendapatkan hak belajarnya dgn aman dan sehat,” paparnya.

Selain itu, sesuai instruksi presiden, PTM dapat dilakukan jika seluruh siswa dan penyelenggara pendidikan sudah menerima vaksinasi Covid-19.

“Saya mengingatkan para siswa agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah menerima vaksinasi, karena Covid-19 masih ada. Sementara yang belum bisa melaksanakan PTM, siswa agar tetap semangat belajar meskipun harus dilakukan secara daring,” tegasnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memersilahkan opsi PTM secara terbatas digelar apabila seluruh pelajar telah mendapatkan vaksinasi virus corona. Hal tersebut disampaikan Presiden saat meninjau vaksinasi untuk pelajar di SMPN 3 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021).

Menurut Presiden, opsi PTM bisa digelar karena Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang mengatur hal tersebut telah keluar, yakni Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Presiden menyadari antusiasme para pelajar dan para guru yang berharap agar bisa segera melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, Kepala Negara juga mengingatkan bahwa seluruh pihak harus berhati-hati agar tidak ada yang terpapar Covid-19 jika PTM digelar.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Geger, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi Jadi Tersangka Kasus Korupsi
DPRD Kabupaten Sukabumi Apresiasi Langkah Polres Tangani Kasus SARA di Cidahu
KKJB 2025 Disparbud Jaba Bakal Pamerkan Potensi Desa Wisata
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Geger di Mapolresta Cirebon! Puluhan Polisi Mendadak Dites Urine, Ada Apa?
KH Abbas Abdul Jamil Didorong Jadi Pahlawan Nasional, Pemkab Cirebon Optimis dan Bangga
Breaking News, Longsor di Bojonggenteng Sukabumi Tewaskan Seorang Remaja

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 19:39 WIB

Geger, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Senin, 14 Juli 2025 - 18:05 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Apresiasi Langkah Polres Tangani Kasus SARA di Cidahu

Senin, 14 Juli 2025 - 16:39 WIB

KKJB 2025 Disparbud Jaba Bakal Pamerkan Potensi Desa Wisata

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Berita Terbaru