DARA|BANDUNG-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada masyarakat tidak berlebihan saat merayakan pergantian tahun 2018-2019. Dia tidak menghendaki masyarakat untuk berkendaraan konvoi di jalan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas. Terlebih di penghujung tahun terjadi beberapa musibah bencana alam di sejumlah tempat.
“Di beberapa daerah di penghujung tahun ini, terjadi musibah bencana alam. Saya mengimbau kurangi perayaan tahun baru yang terlalu ramai-ramai, lebih baik kita melakukan renungan-renungan,” kata Gubernur yang akrab disapa Emil usai menghadiri rapat Paripurna akhir tahun masa sidang DPRD Jabar, Jumat (28/12/18) seperti dilansir Kepala Biro Humas Pemprov Jabar Sonny S Adisudarma.
Emil mengajak masyarakat untuk melakukan muhasabah dan doa bersama di masjid-masjid. Rencananya Emil juga akan bermuhasabah pada malam tahun baru di masjid Pusdai Bandung.
“Saya juga akan melakukan muhasabah di masjid Pusdai. Saya berharap masyarakat bisa bergabung bersama kami,” ucapnya. Meski begitu, Emil tidak melarang masyarakat untuk merayakan tahun baru. Tetapi harus dilaksanakan dengan cara-cara yang baik. Emil ingin kondisi di seluruh daerah Jabar terap tertib dan damai.
“Intinya tidak ada larangan untuk bergembira tapi tidak usah berlebihan. Kita jadikan Jabar ini tertib damai dan gembira di penghujung tahun dengan cara-cara yang baik,” harapnya.
Terjadinya bencana tsunami di selat sunda, Emil menjamin kondisi di Jawa Barat tetap aman dan terkendali. Namun masyarakat diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau peringatan yang dikeluarkan BMKG.
“Kalau potensi tsunami dari zaman dulu juga ada tapi kalau tidak ada gempa atau jauh dari gunung berapi aktif saya kira potensinya kecil jadi silakan bergembira tetapi tetap waspada,” tuturnya.***
Editor:Aldinar