DARA|BANDUNG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (jabar) mendorong generasi milenial untuk mempelajari kitab kuning. Salah satu upaya untuk mendorong ke arah itu dengan menggelar Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2018.
“Event ini diharapkan bisa menumbuhkan minat generasi milenial untuk mempelajari Kitab Kuning, secara baik,” kata Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum saat membuka MQK di Balai Asri Pusdai Jabar Senin malam (10/12/2018).
Dipaparkan Uu, tak hanya menjadi ajang silaturahim diantara pesantren, MQK juga diharapkan bisa menumbuhkan minat generasi muda untuk mempelajari Kitab Kuning. Uu menilai generasi muda saat ini kurang tahu tentang pesantren dan Kitab Kuning.
“Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan minat anak muda untuk belajar Kitab Kuning di pesantren Salafiyah. Akhir-akhir ini pesantren Salafiyah seperti sudah menurun jumlah satrinya,” katanya.
Peserta MQK adalah para santri yang berasal dari pesantren di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ada tiga kategori yang dipertandingkan, yaitu Musabaqah Tilawatil Kutub, Hafidzul Kutub, dan Pidato Berbahasa Indonesia
Seperti dipahami, Kitab Kuning adalah bagian dari literatur keilmuan Islam yang menyimpan warisan khazanah intelektual. Kitab ini berisi bahasan mulai dari persoalan yang mendasar hingga persoalan prinsipil seperti, dogma, hukum Islam hingga ketatanegaraan.
Selain itu, di dalam Kitab Kuning terdapat tradisi akademik yang seringkali menghadirkan berbagai pandangan berbeda bahkan bertolak belakang. Dimana masing-masing pandangan itu memiliki dasar argumennya masing-masing, kemudian muncul sebuah kesimpulan. Tradisi akademik seperti ini diyakini akan mampu menumbuhkan pandangan keagamaan yang moderat.
MQK gelaran pertama ini dilaksanakan mulai 10-13 Desember 2018. Tak tanggung-tanggung, untuk para pemenang tidak hanya akan mendapat uang pembinaan, tapi ada juga hadiah lain yaitu mobil, sepeda motor, hingga Umroh.***
Bahan: Humas Pemprov Jabar
Editor : Aldinar