Batu Lawang tak lagi jadi wisata tersembunyi, tapi destinasi utama yang viral di jagat medsos.
DARA| Suara deru mesin Jeep menggema di kaki tebing Batu Lawang, Kecamatan Gempol, saat Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman secara resmi membuka Festival Jeep Adventure Batu Lawang,. Kegiatan ini bukan sekadar event, tapi menjadi simbol kebangkitan wisata barat Cirebon yang selama ini jarang tersorot.
Event spektakuler ini digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-543, dan dipadukan dengan sejumlah agenda kreatif: Festival Band, Fun Climbing, Lomba Foto, hingga Penanaman Pohon. Namun yang paling menyita perhatian publik adalah parade puluhan Jeep Adventure yang menaklukkan medan curam Batu Lawang—menyuguhkan sensasi off-road sekaligus panorama alam yang memukau.
“Kami ingin membuktikan bahwa wisata di Kabupaten Cirebon bukan cuma pantai dan keraton. Batu Lawang punya daya tarik luar biasa. Dengan event ini, kami mengajak publik untuk membuka mata: ada permata tersembunyi di barat Cirebon,” ujar Wabup Agus dengan penuh semangat.
Dalam momen pembukaan, Wabup juga mengumumkan rencana besar Pemkab Cirebon: menyusun grand design pengembangan wisata berbasis potensi lokal. Termasuk di dalamnya percepatan pembukaan akses jalan tembus dari Dukupuntang ke Desa Cupang, yang saat ini masih harus melalui Majalengka.
“Kami sudah bicara dengan Perhutani. Alhamdulillah, dukungan awal sudah diberikan. Jalan tembus ini penting, agar wisatawan tak perlu memutar jauh. Akses cepat = wisata tumbuh = ekonomi warga bangkit,” tegasnya.
Tatang Koswara dari Perhutani KPH Majalengka juga mengonfirmasi dukungan pihaknya: “Kami siap kawal hingga izin keluar dari KLHK. Kami ingin Batu Lawang berkembang tanpa merusak alam.”
Yang membuat acara ini makin menarik adalah keterlibatan penuh komunitas Jeep lokal. Sebanyak 20 unit Jeep milik warga Cirebon ikut ambil bagian. Lana, warga Palimanan sekaligus penggerak wisata Jeep, mengaku bangga:
“Biasanya Jeep kami cuma dipakai di kebun. Sekarang bisa jadi alat wisata yang membanggakan. Tarifnya Rp400 ribu per trip, dan semua pengemudi asli warga sini. Kami berharap wisata Batu Lawang bisa jadi sumber penghasilan baru,” ujarnya.
Festival ini bukan hanya soal petualangan dan hiburan. Ini tentang kebangkitan ekonomi lokal, kolaborasi antar instansi, dan cinta pada alam sendiri. Batu Lawang kini bersiap menjadi ikon baru pariwisata Cirebon, menggabungkan adrenalin, alam, budaya, dan solidaritas masyarakat.
Jika pemerintah serius, dan dukungan terus mengalir, jangan heran jika dalam waktu dekat, Batu Lawang tak lagi jadi “wisata tersembunyi”—tapi destinasi utama yang viral di jagat medsos.
Editor: Maji