Walaupun belum sepenuhnya, namun Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi jajarannya atas capaian visi misi pembangunan yang diemban selama enam bulan masa kepemimpinannya. Beberapa rencana aksi bahkan sudah berhasil direalisasikan.
DARA – Pencapaian itu, ujar bupati, bukanlah hasil kerja bupati, wakil bupati maupun sekretaris daerah saja, melainkan berkat kerjasama seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Dalam waktu enam bulan, capaian ini sangat luar biasa. Saya ucapkan terima kasih, dan tentunya semua merupakan hasil kerjasama yang baik, antara perangkat daerah, camat dan peran serta seluruh lapisan masyarakat,” ujar Bupati Dadang Supriatna usai melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Evaluasi Capaian Program Visi Misi Pembangunan Kabupaten Bandung di Gedung Moh Toha, Soreang, Selasa (26/10/2021).
Evaluasi melalui kegiatan rakor, tutur bupati, akan dilakukan rutin pada tanggal 26 setiap bulannya. Evaluasi dilakukan terhadap rencana yang telah, sedang dan akan direalisasikan ke depan. Ia pun akan membentuk tim penilai kinerja perangkat daerah, di mana nantinya akan diterapkan mekanisme reward and punishment sesuai aturan perundang-undangan.
“Ke depan kita akan bentuk tim penilai, untuk mengevaluasi kinerja aparatur kita. Setiap tiga bulan sekali akan dievaluasi, bagi yang memberikan kinerja baik tentu ada reward. Begitu pula sebaliknya, jika tidak sesuai harapan tentu ada punishment sesuai aturan perundang-undangan,” kata bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Dalam kesempatan rakor kali ini, Kang DS memaparkan beberapa catatan untuk ditindaklanjuti jajarannya. Salah satunya, seluruh perangkat daerah diimbau untuk melakukan inovasi terkait visi misi pembangunan.
“Saya ingin kita buat dashboard dalam konteks big data, di mana seluruh perangkat daerah terkoneksi dengan prinsip manajemen satu data. Jadi lintas perangkat daerah dan multi sektor itu terintegrasi dalam bentuk dashboard,” ujar Kang DS.
Di era digital ini, Kang DS mengajak seluruh aparatur Pemkab Bandung untuk melek teknologi informasi. Agar program maupun hasil kerja yang dilakukan masing-masing perangkat daerah, dapat tersosialisasikan kepada masyarakat luas secara cepat.
“Segera atasi desa yang masih blank spot, sehingga masyarakat kita hingga ke pelosok, bisa cepat mendapat informasi saat kita mensosialisikan program pembangunan yang dilakukan. Salah satunya ke depan, kita fokuskan beasiswa di sektor pertanian. Karena kita sedang kerjasama dengan UNPAD yang punya kampus di Arjasari. Nah ketika ini sudah terealisasi, cepat sosialisasikan melalui media sosial, ” ujar Kang DS.
Selain itu, dirinya meminta dilakukan verifikasi dan validasi data angka rata-rata lama sekolah (rls). Hal itu terkait rencana pembangunan 17 sekolah baru di Kabupaten Bandung.
“Segera sinkronkan data yang kita miliki dengan data yang ada di BPS (Badan Pusat Statistik). Kalau memang rata-rata lama sekolahnya sudah sinkron di 8,7 tahun, artinya banyak pekerjaan rumah di bidang pendidikan yang harus kita lakukan,” kata Kang DS.***
Editor: denkur