Dua Nelayan yang Hilang di Perairan Sayang Heulang Garut Masih Belum ditemukan

Kamis, 15 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dua nelayan yang dinyatakan hilang dengan menyisir pinggir pantai (Foto: Andre/dara.co.id)

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dua nelayan yang dinyatakan hilang dengan menyisir pinggir pantai (Foto: Andre/dara.co.id)

Hingga hari ketiga, Kamis (15/10/2020), pencarian terhadap dua nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut masih belum membuahkan hasil.


DARA | GARUT – Dua nelayan yang diketahui bernama Ara (55) dan Ois (52), warga Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut tersebut dinyatakan hilang usai banjir bandang yang menerjang wilayah Pameungpeuk dan sekitarnya pada Senin (12/10/2020) lalu.

Komandan Tim Rescue Kantor SAR Bandung, Nuruddin, menyebutkan, cuaca yang buruk menjadi salah satu kendala tim di lapangan. Penyisiran di laut dengan menggunakan perahu nelayan saat ini belum memungkinkan, mengingat cuaca dan kondisi di lapangan yang kurang baik sehingga bisa membahayakan.

“Ketinggian ombak 2 sampai 3 meter, cuaca mendung, angin kencang, dan sebagian wilayah gerimis. Kabut juga cukup menjadi kendala dalam pencarian. Pencarian difokuskan dengan melakukan penyisiran di darat,” ujarnya, Kamis (15/10/2020).

Nuruddin, mengatakan, tim SAR gabungan telah memperluas area pencarian dengan membagi tim menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama ditugaskan melakukan penyisiran di pinggir pantai dari Pantai Santolo ke arah barat sampai Muara Rancabuaya dengan luas area pencarian 4 kilometer.

“Sedangkan kelompok kedua melakukan penyisiran dari pantai Muara Mandalakasih mengarah ke arah timur hingga Muara Karyasari sejauh 5 kilometer,” ucapnya.

Nuruddin menyebutkan, hingga saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan. Jika hingga pukul 17.00 WIB korban masih belum juga ditemukan, pencarian akan dihentikan sementara dan dilanjutkan esok hari pukul 07.00 WIB.

Ketua Rukun Nelayan Santolo, Pudin Marjoko, menyebutkan, dua nelayan yang diketahui bernama Ara (55) dan Ois (52) itu berangkat ke laut pada Minggu (11/10) malam dari Muara Cilauteureun, Kecamatan Cikelet.

Seharusnya, ujar Pudin, kedua nelayan tersebut sudah pulang pada Senin (12/10/2020) pagi seperti nelayan lainnya. Namun hingga saat ini, keduanya masih juga belum pulang.

“Sempat ketemu waktu di laut, tapi waktu di pantai tidak ada,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber
LPK Berbasis Pesantren Pertama di Cirebon Resmi Dilaunching, Wamen P2MI: Bekal Moral Santri Jadi Nilai Plus di Luar Negeri
Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD
Wakil Wali Kota Kunjungi Keluarga Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya
Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Pandangan Fraksi atas LPJ APBD 2024
Waspada! Nyamuk Malaria tak Kenal Batas Negara
Presiden Prabowo akan Jalani Sejumlah Agenda di St. Petersburg
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:04 WIB

Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C yang Diduga Ilegal di Beber

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:59 WIB

LPK Berbasis Pesantren Pertama di Cirebon Resmi Dilaunching, Wamen P2MI: Bekal Moral Santri Jadi Nilai Plus di Luar Negeri

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:55 WIB

Perkuat Karakter Agamis Sejak Dini, Bupati Cirebon Dukung Wajib Belajar Diniyah untuk Siswa SD

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:45 WIB

Wakil Wali Kota Kunjungi Keluarga Korban Longsor Tambang Ilegal di Argasunya

Kamis, 19 Juni 2025 - 21:39 WIB

Hadiri Sidang Paripurna Dewan Bandung Barat, Kang Dedi Disambut Histeris Warga

Berita Terbaru