Donni Monardo: Bencana Alam bukan Hukuman Tuhan

Kamis, 26 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: BNPB

Foto: BNPB

Gempa dan tsunami adalah kejadian alam yang harus disikapi dengan rasionalitas dan budaya siaga. Ini bukan hukuman apalagi kutukan.

 

 

DARA | BANDA ACEH – Kepala BNPB, Doni Monardo, mengatakan bencana alam  bukan hukuman tuhan melainkan kejadian alam yang berulang.

“Keyakinan saya ini datang dari apa yang terekam di Gua Eek Lunttie Aceh Besar,” ujar Doni di sela-sela kunjungannya ke Provinsi Aceh untuk menghadiri peringatan 15 tahun tsunami Aceh, di Sigli, kemarin.

Gua Eek Lunttie merekam paling tidak 14 gempa dan tsunami sebesar 2004 dan sudah terjadi 7500 tahun silam. Donni juga menyebutkan, peletakan batu pertama pembangunan Geoprak Gua Eek Lunttie di Aceh Besar dibuat acara khusus, sebagai upaya memberitahukan kepada dunia bahwa kejadian gempa dan tsunami Aceh adalah berulang.

”Dari sana kita bangun kesiapsiagaan supaya tidak jatuh korban.” Katanya.

Menurut dia, Gua Eek Lunttie adalah rekaman terbaik Attachment terhadap kejadian gempa dan tsunami Aceh yang berulang dan dijadikan sebagai iktibar bahwa gempa dan tsunami adalah kejadian alam yang harus disikapi dengan rasionalitas dan budaya siaga, “Ini bukan hukuman apalagi kutukan. Tapi bencana alam yang perlu disikapi dengan sikap siaga untuk tidak jatuh korban. Kita harus jaga alam dan alam akan jaga kita.”

Hasil kunjungannya  di berbagai belahan Indonesia, bahwa bencana itu banyak berulang, bahkan ada di satu tempat yang sama. Yang paling penting, lanjut dia, adalah masyarakat diberitahu dan adanya kesungguhan pemerintah dan semua untuk memberitahu kepada masyarakat supaya siaga.

Pihaknya akan memasyarakatkan Keluarga Tangguh Bencana (katana) hingga ke desa, Katana yang diluncurkan di Aceh, juga salah satu strategi melakukan kesiapsiagaan bencana.

Ia saat tsunami Aceh berada di Lhokseumawe dan hari kedua sudah berada di Banda Aceh dan ketiga di Meulaboh. “Dari sana saya berkeyakinan kalau orang Aceh saat itu punya pengetahuan seperti orang Simeuleu, maka tidak akan banyak korban.”

Sementara itu, Asisten II Setda Provonsi Aceh, Teuku  Dadek,  yang juga penulis buku Gempa Pijay, menyerahkan buku tersebut kepada Donni. “Kami menyerahkan buku hasil karya kami kepada Jenderal Donny Munardo Ka BNPB, sebab dalam proses rehan rekon di Pidie Jaya, Pidie dan Bireun BNPB yang mendominasi pembiayaan.”

Ia berharap, buku itu menjadi sebuah catatan penting bagi BNPB dalam pengalamannya untuk menangani daerah lainnya. Sementara Donni menyatakan, ia terus berusaha melunasi kegiatan untuk Pidie Jaya yang pada tahun ini akan mengucurkan dana Rp63 miliar lebih untuk kegiatan gempa tahun 2016 yang lalu.

Buku Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gempa Pijay Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen ditulis Teuku Dadek bersama Hermansyah dan Yarmen Dinamika dengan Editor Asnawi Kumar. Buku ini melibatkan banyak pengumpul data di antaranya  Said Ashim, SE, Teuku Alkausar, Saiful Maswar Deddi Midwar, Ihwan Julmi, Chaufan Irfan Putra, SE, Cut Dhiya Amalina, dan Sarah.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

11 Stafnya Jadi Tersangka Judi Online, Inilah Pernyataan Menteri Meutya Hafid
Simfoni Band Militer AL Republik Korea menggelar Konser di Indonesia
Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”
Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU
Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Perkuat Sinergi dengan Induk dalam Kegiatan Sosial, BRI Finance Dukung Khitanan Massal Menyambut HUT BRI ke 129
Universitas Paramadina Berikan Ratusan Beasiswa untuk Program Sarjana
Yusril: Pemisahan Kemenkumham Agar Pekerjaan Lebih Fokus
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 2 November 2024 - 07:49 WIB

11 Stafnya Jadi Tersangka Judi Online, Inilah Pernyataan Menteri Meutya Hafid

Sabtu, 2 November 2024 - 07:32 WIB

Simfoni Band Militer AL Republik Korea menggelar Konser di Indonesia

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:19 WIB

Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU

Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:55 WIB

Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Berita Terbaru

OLAHRAGA

PREVIEW INDONESIA-JEPANG Jangan “Negosiasi” untuk Draw!

Sabtu, 2 Nov 2024 - 15:36 WIB


Para pemenang Jabar Award 2024 berfoto berama dengan Penjabat GUbernur Jawa Barat, Bey Machmudin. (Foto: dokpim jabar)

HEADLINE

Cek Disini, Daftar Pemenang Jabar Award 2024

Sabtu, 2 Nov 2024 - 13:21 WIB