Dokumen Boeing Beri Petunjuk Kerusakan Pesawat Lion Air JT 610

Jumat, 9 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: net)

(Foto: net)

Dara| Jakarta – Menyusul kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 Lion Air penerbangan JT 610, Boeing dan otoritas penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA), menerbitkan buletin keamanan untuk semua maskapai di dunia yang memakai pesawat sejenis. Rekomendasi keamanan ini bisa menjadi indikasi seperti apa kerusakan pesawat B737 MAX 8 Lion Air registrasi PK-LQP itu sebelum jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).

Buletin panduan operasional untuk kru 737 MAX 8 ini diterbitkan oleh Boeing dan FAA, berdasarkan fakta awal yang ditemukan oleh KNKT dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Menurut KNKT, Lion Air JT610 mengalami pembacaan data angle of attack (AoA) yang berubah-ubah (mengacau) sesaat sebelum jatuh.

Dalam buletin bernomor TBC-19 tanggal 6 November 2018, Boeing menulis memberi judul Uncommanded Nose Down Stabilizer Trim Due to Erroneous Angle of Attack (AoA) During Manual Flight Only. Atau kalau diterjemahkan kurang lebih artinya, mekanisme stabilizer trim yang membuat hidung pesawat turun sendiri akibat pembacaan sensor Angle of Attack (AoA) yang kacau, hanya saat terbang manual.

Secara sederhana, AoA adalah sudut yang dibentuk dari naik-turunnya bodi (moncong) pesawat dengan arah gerak pesawat. Misalnya saat fase mendarat, pesawat membutuhkan AoA tinggi, hidung naik ke atas sembari terbang menurunkan ketinggian. Data dari sensor yang membaca AoA ini salah satunya digunakan untuk mencegah pesawat masuk ke kondisi stall (kehilangan daya angkat). Jika sensor AoA membaca sudutnya terlalu besar, komputer di pesawat 737 MAX 8 akan memerintahkan stabilizer trim berputar sehingga hidung pesawat menjadi turun, mengurangi AoA, sehingga airspeed akan bertambah dan pesawat keluar dari kondisi stall. Stabilizer trim bisa digunakan untuk membuat horizontal stabilizer pesawat (sayap kecil di ekor) berputar. Arah perputaran horizontal stabilizer ini (naik atau turun) bisa mengubah hidung pesawat naik atau turun. Beserta Klarifikasinya Menurut temuan awal KNKT, berdasarkan catatan kerusakan di pesawat 737 MAX 8 PK-LQP sebelum-sebelumnya, sensor yang tidak bekerja sebagaimana mestinya ini menyebabkan sejumlah indikator kerusakan pesawat di kokpit menyala. Jenis indikator kerusakan yang bisa menyala, menurut buletin dari Boeing, antara lain indikator kecepatan yang berbeda-beda (IAS DISAGREE), ketinggian yang berbeda (ALT DISAGREE), dan tekanan diferensial hidrolik yang berlebihan di komputer elevator (FEEL DIFF PRESS).***

Editor: Denkur

Berita ini pernah ditayangkan di kompas.com.

 

Berita Terkait

Daftar Peraih Anugerah Media Humas 2024, Jawa Barat Borong Dua Penghargaan
Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo: OKK Hanya Dilaksanakan oleh PWI Jaya
Kaum Disabelitas di Polri, Bukti Adanya Kesetaraan
Akun Katak Bhizer Sudah Diblokir, Budi Arie: “Tak Ada Kompromi, Kami Hajar Penyebar Judi Online”
Menko Polhukam Dorong Kolaborasi ASEAN Atasi Perdagangan Orang
Cek Disini, 16 Zona Megathrust di Indonesia, Nomor 8 Mengancam Jawa Barat
Satu Dekade Transformasi Digital, Kecepatan Internet Meningkat Sepuluh Kali Lipat
BPKH Limited Luncurkan 14 Varian Bumbu Kampoeng untuk Konsumsi Jemaah Haji dan Umrah
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:56 WIB

Daftar Peraih Anugerah Media Humas 2024, Jawa Barat Borong Dua Penghargaan

Kamis, 10 Oktober 2024 - 14:16 WIB

Ketua PWI Jaya Kesit B Handoyo: OKK Hanya Dilaksanakan oleh PWI Jaya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 11:36 WIB

Kaum Disabelitas di Polri, Bukti Adanya Kesetaraan

Rabu, 9 Oktober 2024 - 20:12 WIB

Akun Katak Bhizer Sudah Diblokir, Budi Arie: “Tak Ada Kompromi, Kami Hajar Penyebar Judi Online”

Rabu, 9 Oktober 2024 - 19:49 WIB

Menko Polhukam Dorong Kolaborasi ASEAN Atasi Perdagangan Orang

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 13 Oktober 2024

Minggu, 13 Okt 2024 - 07:32 WIB

CATATAN

“OBITUARI” & MEMORABILIA Perginya “Journalist” Setia

Sabtu, 12 Okt 2024 - 15:05 WIB