DKP3 Kota Sukabumi Jamin Keamanan Masyarakat Saat Belanja Daging Sapi

Minggu, 17 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi daging sapi (health.grid.id)

Ilustrasi daging sapi (health.grid.id)

“Fokus pengawasan tidak hanya ada penemuan kasus ini saja. Memang kebutuhan pangan menjadi kewajiban dan selalu kita awasi, salah satunya daging sapi,” kata Andri Setiawan.


DARA | SUKABUMI – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi tak ingin kecolongan dengan kasus beredarnya daging babi di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Untuk mengantisipasinya, DKP3 Kota Sukabumi intens melakukan pengawasan dan pemantauan ke pasar-pasar tradisional yang ada di wilayahnya.

Sebab, dampak dari peredaran daging babi tersebut tentunya membuat masyarakat khawatir, tidak hanya di Kabupaten Bandung saja, tapi juga di wilayah Kota Sukabumi dan daerah lainnya di Jabar khususnya.

“Fokus pengawasan tidak hanya ada penemuan kasus ini saja. Memang kebutuhan pangan menjadi kewajiban dan selalu kita awasi, salah satunya daging sapi. Tim kita turun langsung ke lapangan, tidak hanya monitor dari jarak jauh setiap hari,” ungkap Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan saat dihubungi melalui telepon seluler, Ahad (17/5/2020).

Dari hasil pantauan dengan timnya, Andri meyakini tidak ditemukan dipasaran adanya daging sapi yang dicampur dengan daging babi, atau daging yang tidak layak konsumsi.

“Belum lama kita melakukan sidak bersama dengan kepolisian untuk mengantisipasi peredaran daging sapi bercampur babi di pasar tradisional dan modern,” katanya.

DKP3 juga menjamin keamanan berbelanja di Kota Sukabumi, terutama dalam membeli daging sapi. Karena sapi yang di potong, harus mengantongi dokumen kesehatan.

“Tak hanya penjual langsung daging sapi, pelaku olahan maupun penjualnya tak luput dari pengawasan. Ini untuk mengantisipasi adanya oknum yang tidak bertangungjawab,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, masa pandemi covid-19 juga sangat memengaruhi penurunan penjualan daging sapi. Biasanya kebutuhan daging sapi sampai 8 ekor per harinya, sekarang hanya 5 ekor saja per harinya.

“Mudah-mudahan menjelang lebaran, kebutuhan daging sapi kembali meningkat. Untuk pangan lain, stok cukup tersedia, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan puasa dan lebaran nanti,” katanya.

Ia menambahkan, seperti stok beras, diklaim masih sangat aman. Dari kebutuhan hanya 130 ton per hari, beras yang masuk mencapai 200 ton per per hari.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal
Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya
DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025
DPRD Kabupaten Sukabumi Mengucapkan Selamat Hari Pramuka 2025
Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025
Kadis KUKM Kabupaten Sukabumi Sebut UMKM Pilar Ekonomi Daerah
Cegah Korupsi Dana BOS, Dewan Pendidikan Garut Gelar Penyuluhan Hukum

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:13 WIB

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 18:11 WIB

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:33 WIB

Lumbung Gizi, Harapan Baru Perbaikan Gizi dan Ketahanan Pangan di Desa Wangunsari ‎

Kamis, 14 Agustus 2025 - 10:52 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan dengan Tim TAPD, Bahas Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB