Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui dinas peternakan mengapresiasi launcing perdana ekspor Hatching EGGS (Telur Tetas) GPS (Grand Parent Stock) oleh PT Super Unggas Jaya ke negara Myanmar.
DARA | SUKABUMI – Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, H Iwan Karmawan mengatakan, apresiasi ini bukan isapan jempol. Faktanya, meski kondisi pandemi Covid-19, justru eksport telur ayam menetas ini bisa mendongkrak roda ekonomi di Kabupaten Sukabumi yang tengah lesu karena dampak pandemi.
“Disaat ekonomi sedang lesu karena pandemi, perusahaan ini justru bisa mengekspor telur ayam tetas ke luar negeri. Ini luar biasa sekali,” kata Iwan, usai menghadiri dan melepas keberangkatan ekspor telur tetas di Hatchery CJ PIA, Desa Balekembang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Rabu Sore (28/10/2020).
Keberhasilan ini, lanjut Iwan, akan disampaikan kepada bupati. Dengan Ekport telur tetas ini dapat memotivasi perusahaan lain untuk mendongkrak perekonomian daerah.
“Ya sesuai pesan beliau (Bupati), agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempunyai inovasi kreatif dalam rangka mendongkrak roda perekonomian,” paparnya.
Pemkab Sukabumi mendorong perusahaan untuk lebih baik lagi. Bahkan, akan mendorong dari segi kemudahan seperti proses perijinan, dan mendorong perusahaan untuk memiliki standar sertifikat.
“Ya sejauh ini, untuk sektor peternakan tidak begitu terdampak besar akibat covid 19. Meski tak dipungkiri, ada pengurangan sejumlah karyawan,” ujarnya.
Sementara itu, Associate Direktur PT Super Unggas Jaya, Ir Dewa Putu Sumerta mengatakan, kebanggaan juga untuk perusahaan CJ Group divisi Breding Farm yang melakukan ekspor perdana telur tetas GPS (Grand Parent Stock) untuk negara Myanmar.
“Disaat kondisi ekonomi melemah, bersyukur negara Myanmar melakukan permintaan telur tetas kepada perusahaannya,” ujar Dewa.
Dengan demikian, tantangan dari pemerintah dimana perusahaan yang ada harus melakukan ekspor terjawab sudah.
“Ekspor perdana telur tetas kali ini, sebanyak 58 ribu yang nantinya menjadi Parent Stock dan akan di pelihara di negara Myanmar,” kata Dewa.
Dewa juga membeberkan, untuk nilai jual telur tetas yang diekspor tersebut sebesar 130 ribu USA Dolar atau setara dengan Rp1,88 miliar, dalam hitungan sekali kirim ke negara Myanmar.
“Tahun ini ada satu kali pengiriman telur tetas. Kedepan rencananya Myanmar meminta dua kali lipat dari jumlah sekarang,” imbuhnya.
Untuk pengiriman perdana, dikirim menggunakan kendaraan truck khusus bergerak dari Sukabumi menuju Bandara Soekarno Hatta.
“Rencana besok siang, telur-telur tersebut sudah akan berangkat ke Myanmar dan transit di Singapura, dan berangkat menggunakan pesawat Singapura Airlane,” jelasnya.
Lanjut Dewa, perusahaannya juga akan merambah ke negara lain yang membutuhkan Parent Stock. Seperti Vietnam yang sudah melirik telur tetas milik perusahaannya.
“Ya kedepan, kita merambah ekspor telur tetas ke negara lain. Salah satunya negara yang sudah melirik yaitu Vietnam,” kata Dewa.***
Editor: denkur