Pandemi Covid-19 harus diakui telah berdampak hampir di seluruh sendi kehidupan. Namun begitu, ada dampak positif dari pandemi ini salah satunya membuat budaya gotong royong semakin kuat dan lekat.
DARA – Hal itu juga yang ditunjukkan pemuda RW 07 Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Di wilayah ini terdapat Kelompok Pemuda Mandiri yang punya misi memberdayakan masyarakat sekitar dari hasil kebun di RW 07.
Perkebunan yang dikelola oleh Kelompok Pemuda Mandiri saat ini termasuk dalam program Buruan SAE dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertania Kota Bandung.
Bahkan, sebelum program tersebut bergulir, mereka telah melakukan hal tersebut secara swadaya.
Lurah Sukawarna R Nana Hadiana menerangkan, pembentukan Kelompok Pemuda Mandiri sebetulnya sejak akhir 2019 lalu guna memaksimalkan potensi yang ada di wilayah tersebut.
“Jadi waktu itu saya memanggil potensi-potensi yang ada di sini, khususnya para pemuda. Akhirnya kita memaksimalkan potensi yang ada. Banyak lahan kosong, kenapa tidak dimanfaatkan berkebun. Apalagi di sini pemudanya juga hobi berkebun, beternak. Akhirnya dikumpulkan menjadi satu kelompok. Supaya istilahnya mereka tidak bergerak masing-masing,” jelasnya, saat ditemui di Sekretariat Kelompok Pemuda Mandiri RW 07, Selasa (12/1/2021).
Menurut Nana, setelah berkelompok akan lebih mudah untuk meminta bantuan pada instansi terkait, seperti Dispangtan untuk fasilitas dan hal lainnya. Terlebih, di masa pandemi sekarang ini butuh ketahanan pangan yang kuat.
“Kita pun mendukung dari awalnya swadaya masyarakat dan kewilayahan hingga ke dinas. Alhamdulillah, setelah seperti ini masyarakat banyak yang ingin berkebun juga. Jadi para pemuda ini, selain membagikan hasil panen, membuat olahan yang diproduksi sehingga bisa dijual,” papar Nana.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok Pemuda Mandiri Maman Suryawaman menekankan, visi-misi dari organisasinya adalah ingin menyejahterakan semua anggotanya, sehingga harus ada terobosan atau inovasi setelah kegiatan berkebun dinilai berhasil. Terlebih ada 12 titik lokasi yang dijadikan kebun.
“Awalnya kita fokus di perkebunan dulu. Semakin ke sini hasil panen lumayan banyak. Kita pun mengolah hasil panennya, seperti membuat Kriuk Pakcoy. Jadi masyarakat yang lain, seperti ibu-ibu di lingkungan ini bisa ikut andil juga dengan memasak olahan pakcoy itu. Kita juga sedang merencanakan inovasi lain yang bisa memberdayakan,” ujarnya.
Kedepan, para Pemuda Mandiri tersebut ingin mengolah dan memproduksi keperluan perkebunan seperti media tanam, sampai pupuk untuk dipasarkan.
“Jadi seperti sekam bakar, awalnya kita juga beli tapi dari segi harga ya lumayan. Akhirnya kepikiran untuk membuatnya,” ujarnya.
Maman pun menyampaikan terima kasih kepada pihak kewilayahan dan dinas terkait yang juga turut andil bagian di lingkungan RW 07 bersama Kelompok Pemuda Mandiri.
“Saya juga berterima kasih kepada aparat di kelurahan yang ikut membantu. Dan Dispangtan dengan program Buruan SAE juga membantu memberikan keperluan berkebun ini, seperti bibit, OTG (organic tower garden), polybag, dan yang lainnya,” pungkasnya.***
Editor: denkur
Discussion about this post