“Kami sudah melaksanakan beberapa program untuk sedikit memberi kekuatan kepada mereka, untuk yang produksi kerudung dan pakaian pada saat pandemi kami arahkan untuk membuat masker, hasilnya nanti dibeli oleh BPBD, itu kan cukup membantu mereka,” ujar Popi Hopipah.
DARA | BANDUNG – Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah mulai membuka stand jualan kembali di halaman kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Kepala Disperindag Kabupaten Bandung, Popi Hopipah, sebenarnya program untuk para pelaku UKM ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu, namun disaat pandemi mereka berhenti untuk sementara dan baru tiga pekan ini mereka memulai berjualan kembali.
“Sebenarnya kami tidak membatasi mereka ya, mereka boleh kok berjualan tiga kali dalam seminggu, namun karena mereka memang sudah punya lapak di tempat lain, jadi ya jualan di sini hanya seminggu sekali, tiap Jumat saja,” jelas Popi kepada dara.co.id di kantornya, Soreang, Jumat (3/7/2020).
Popi menyebutkan bahwa setiap pedagang diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan. Program ini sengaja dibuka kembali karena saat ini perekonomian masyarakat sedang terpuruk, terutama bagi para pelaku UKM mikro, sementara untuk yang makro dinilai masih cukup aman karena mereka memiliki aset untuk bertahan.
“Kami sudah melaksanakan beberapa program untuk sedikit memberi kekuatan kepada mereka, untuk yang produksi kerudung dan pakaian pada saat pandemi kami arahkan untuk membuat masker, hasilnya nanti dibeli oleh BPBD, itu kan cukup membantu mereka,” ujar Popi.
Sementara, untuk para pelaku usaha kuliner yang hasil produksinya sudah ada tapi tidak bisa dijual, pihaknya membuat google form untuk disebarkan kepada mereka dan diisi daftar produk yang mereka miliki.
“Kami tidak transaksi tatap muka, tapi melalui google form tersebut sehingga semua produknya kami beli dan itu juga cukup membantu baik untuk pelaku agro,” tambahnya.
Pada masa AKB ini semua lini perekonomian sudah dibuka walaupun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. “Alhamdulillah, di bidang perindustrian dan perdagangan tidak menemukan kasus positif, namun tetap semua pelakunya harus menerapkan disiplin untuk mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan selalu menjaga jarak,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein