Selasa, 7 Februari, 2023
dara.co.id
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM
No Result
View All Result
dara.co.id

Diskusi Akhir Tahun Universitas Paramadina: Evaluasi Kehidupan Beragama di Indonesia

mm Wartawan Redaksi
24 Desember 2022
NASIONAL
0
Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Kasus sektarianisme menempati posisi teratas temuan masalah dalam situasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) 2022.


DARA | Begitu disampaikan Husni Mubarak, Dosen Universitas Paramadina dalam Diskusi Evaluasi Akhir Tahun Kehidupan Beragama di Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Paramadina, Jumat (23/12/2022).

Menurut Husni, hal itu umumnya bersentuhan dengan level negara di mana terdapat regulasi negara, aturan dan undang-undang yang digunakan aparat negara dalam menyelesaikan problem-problem KBB agar tidak bertabrakan satu dengan yang lain.

BACA JUGA

Pegiat Sosial Dapat Membuat Konten yang Bersifat Edukatif

7 Februari 2023

DKPP Segera Periksa Anggota KPU RI Terkait Verifikasi Partai Politik dan Dugaan Ancaman Kepada Penyelenggara

7 Februari 2023

“Salah satunya adalah kasus Roy Suryo ketika dituduh menodai agama dalam kasus gambar stupa dan ditindaklanjuti oleh Polisi. Kasus lainnya adalah ritual menikah dengan kambing, dianggap menodai agama dengan tersangka 4 orang,” ujar Husni dalam keterangan pers, Sabtu (24/12/2022).

Menurut Husni yang juga Peneliti pada Pusat Studi Agama dan Demokrasi, kasus-kasus KBB antar agama di mana masyarakat lebih banyak terlibat dalam penyelesaian dengan menggunakan regulasi sosial daripada regulasi negara.

“Pada kasus agama leluhur seimbang antara regulasi negara dan regulasi sosial. Dari 24 kasus hanya dua perkembangan positif terkait KBB, yakni adanya KUHP baru yang menghapus UU PNPS 1965 dan pelayanan pendidikan bagi siswa pemeluk agama leluhur, dan secara umum lebih banyak kasus baru ketimbang kasus lama (sejak sebelum 2022) yang tidak kunjung selesai,” tutur Husni.

Namun menurutnya pada kasus Sektarianisme, seluruhnya adalah kasus baru pada 2022.

“Pada isu antar agama, lebih banyak kasus lama yang belum selesai daripada kasus baru 2022. Pada isu agama leluhur, kasus baru lebih banyak daripada kasus lama yang belum selesai. Kasus sektarianisme lama (pra 2022) tidak muncul di berita kembali dibanding isu antar agama dan agama leluhur,” katanya.

Terdapat tiga masalah yang masih harus diselesaikan, yaitu masalah struktural, di mana sila pertama Pancasila dianggap tidak memberi ruang bagi warga yang tidak berketuhanan yang maha esa.

“Munculnya hierarki dalam Agama dan keyakinan. Agama dianggap lebih tinggi levelnya dari keyakinan. Norma untuk membatasinya terletak pada siapa yang lebih dominan, dan agama pada akhirnya dominan dalam menentukan boleh atau tidak,” tuturnya.

Berikutnya adalah masalah kultural, kerukunan sebagai filosofi bernegara dirasa masih belum memadai. Toleransi masih pada level tak acuh terhadap orang atau kelompok yang berbeda, dan kurang peduli terhadap kepentingan orang lain.

“Masalah ketiga adalah masalah implikasi struktural, harus jadi penekanan bahwa dibutuhkan satu kontrak kebangsaan baru tentang kehidupan beragama yang inklusif dan setara. Pada implikasi kultural diperlukan perubahan paradigma terpenuhinya Hakku, adalah juga kepentinganmu,” kata Husni.

Pembicara lainnya Trisno Sutanto, aktivis Paritas Institute mengatakan dalam sejarah perjalanan agama-agama, sudah cukup lama diwanti-wanti bahwa akan terjadi pergeseran dari dimensi eksternal antar agama kepada dimensi internal, intra agama.

“Relasi atau hubungan antar agama seringkali tegang. Kira-kira dimulai sejak adanya transisi orde lama ke orde baru kerap terjadi kasus sektarianisme kelompok yang dianggap sesat. Jika itu benar masih terjadi, maka kita menghadapi persoalan yang tidak ada ujung pangkal. Bagaimana menafsirkan tafsir teologis yang begitu luas, dan biasanya pihak dominan akan menarik tangan negara untuk menyelesaikannya,” kata Trisno.

Trisno menjelaskan dalam urusan antar agama agaknya merupakan dari persoalan eksternal. “Tapi kalau misalnya sesama Kristen, bagaimana menyelesaikannya? Semua tafsir pasti berbeda, begitu pula di dalam Islam antara Sunni dan Syiah. Jika ditarik ke belakang, itu terjadi pada 2004-2006 ketika ada serangan terhadap Ahmadiyah,” ujarnya.

Trisno menjelaskan dalam riset PGI, dalam banyak persoalan krusial dalam hal-hal mendasar negara, ternyata agama sering menghantui sehingga membelokkan percakapan.

“Dalam amandemen konstitusi terdapat semangat pembaharuan yang begitu besar. Seluruh perangkat aturan tentang HAM masuk di dalamnya, yang didasarkan pada kebebasan, tetapi diujung semua itu lalu dibatasi oleh nilai-nilai agama. Dan itulah yang menghantui kita dalam sila pertama Pancasila,” ujar Trisno.

“Agama leluhur juga menjadi masalah. Sudah terjadi diskriminasi sejak dulu awal negara berdiri. Namun pada 2016 ada keputusan MK yang merupakan terobosan besar, bahwa dalam agama dan kepercayaan tidak boleh ada diskriminasi. Berbeda tapi perlakuannya harus setara. Sayang yang menjadi terobosan MK sampai sekarang belum menjadi kekuatan politik untuk menjadi norma baru dalam peraturan,” imbuhnya.

Menarik sekali apa yang ditawarkan oleh PBNU sekarang, dengan program Fiqh Peradaban.

“Ada harapan perubahan dalam fiqh peradaban agar kehidupan beragama lebih setara dan adil. NU membuang istilah Kafir menjadi Non Islam. Ada pergeseran besar dari Bahasa fiqih keagamaan kepada Kewargaan. Kalaulah hal itu berhasil maka implikasinya bisa luarbiasa,” ujarnya.

“Implikasi Kultural lebih diharapkan karena ada langkah-langkah yang sangat konkrit sampai pada level pesantren di pedesaan. NU bisa sebagai contoh bagaimana perubahan orientasi teologis dimungkinkan untuk menjadi Bahasa Kewargaan,” imbuhnya.

Editor: denkur

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Surat elektronik

Terkait

Tags: Diskusi Akhir TahunKehidupan BeragamaUniversitas Paramadina
Previous Post

Ini Dia Resep Kemajuan Teknologi Indonesia ala Pakar IT SEVIMA dan Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut

Next Post

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 24 Desember 2022

Related Posts

NASIONAL

Pegiat Sosial Dapat Membuat Konten yang Bersifat Edukatif

7 Februari 2023
NASIONAL

DKPP Segera Periksa Anggota KPU RI Terkait Verifikasi Partai Politik dan Dugaan Ancaman Kepada Penyelenggara

7 Februari 2023
NASIONAL

Hotel Grand Mercure Berbangga, Terlibat di HPN 2023 Medan

7 Februari 2023
BMKG
HEADLINE

Breaking News, Gempa 5.0 Magnitudo Guncang Banten

7 Februari 2023
NASIONAL

HPN 2023: Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI Disambut Puluhan Becak BSA Siantar

7 Februari 2023
NASIONAL

Walikota Surabaya Peduli Wong Cilik, Rutilahu Dibabad Habis

6 Februari 2023
Next Post
ilustrasi : miga/dara.co.id

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 24 Desember 2022

Discussion about this post

IKLAN
dara.co.id

Kehadiran dara.co.id (daulatrakyat), sebagai media pers yang sudah terverifikasi administrasi & faktual oleh dewan pers, mencoba memberikan pilihan atas kebutuhan informasi pembaca dari berbagai aspek. Aspek ekonomi, politik, traveling, seni budaya, bahkan berita atau informasi yang bersifat layanan publik dari mitra dara.co.id

ARSIP PERBULAN

  • Februari 2023 (143)
  • Januari 2023 (523)
  • Desember 2022 (532)
  • November 2022 (595)
  • Oktober 2022 (614)
  • September 2022 (592)
  • Agustus 2022 (547)
  • Juli 2022 (520)
  • Juni 2022 (647)
  • Mei 2022 (571)
  • April 2022 (701)
  • Maret 2022 (567)
  • Februari 2022 (614)
  • Januari 2022 (815)
  • Desember 2021 (747)
  • November 2021 (583)
  • Oktober 2021 (656)
  • September 2021 (814)
  • Agustus 2021 (576)
  • Juli 2021 (663)
  • Juni 2021 (808)
  • Mei 2021 (648)
  • April 2021 (596)
  • Maret 2021 (678)
  • Februari 2021 (661)
  • Januari 2021 (700)
  • Desember 2020 (760)
  • November 2020 (818)
  • Oktober 2020 (778)
  • September 2020 (782)
  • Agustus 2020 (740)
  • Juli 2020 (952)
  • Juni 2020 (1024)
  • Mei 2020 (856)
  • April 2020 (1020)
  • Maret 2020 (1250)
  • Februari 2020 (1061)
  • Januari 2020 (485)
  • Desember 2019 (645)
  • November 2019 (633)
  • Oktober 2019 (646)
  • September 2019 (685)
  • Agustus 2019 (752)
  • Juli 2019 (681)
  • Juni 2019 (517)
  • Mei 2019 (607)
  • April 2019 (647)
  • Maret 2019 (635)
  • Februari 2019 (682)
  • Januari 2019 (681)
  • Desember 2018 (391)
  • November 2018 (406)
  • Oktober 2018 (104)

Berita Top Hari Ini

  • Pemkab Bandung Barat Siap Gelontorkan Anggaran Pilkades Serentak Sebesar Rp2,6 Miliar Lebih
    Pemkab Bandung Barat Siap Gelontorkan Anggaran Pilkades Serentak Sebesar Rp2,6 Miliar Lebih
  • Inilah Kisah Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon yang Dikaitkan dengan Meletusnya Gunung Semeru
    Inilah Kisah Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon yang Dikaitkan dengan Meletusnya Gunung Semeru
  • Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
    Begini Cara Menggunakan AirDrop di Android
  • Kangen, Puisi WS Rendra
    Kangen, Puisi WS Rendra
  • HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
    HP Ganti LCD, Ini Kelemahannya yang Wajib Anda Waspadai
  • Sinetron Dunia Masih Terbalik : Generasi Baru, Pemeran Baru
    Sinetron Dunia Masih Terbalik : Generasi Baru, Pemeran Baru
  • Budidaya Anggur, Geliat Upaya Ketahanan Pangan Desa Batujajar Timur
    Budidaya Anggur, Geliat Upaya Ketahanan Pangan Desa Batujajar Timur
  • MANAGEMENT
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • Terms & Conditions

© 2022 dara.co.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • MANCANEGARA
    • JABAR
    • BANDUNG UPDATE
    • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • WANITA
    • TIPS
    • BUSANA
    • KULINER
  • HIKMAH
    • JUMAT BAROKAH
    • KAJIAN
    • TAREH
    • MUTIARA HADIST
  • EDUKASI
    • SEKOLAH
    • EKSKUL
    • DISDIK
  • EKONOMI
  • HUKRIM
  • HIBURAN
    • MUSIK
    • PARIWISATA
    • FILM

© 2022 dara.co.id