Disdik Jabar Luncurkan 2 Program Kolaborasi dengan Jepang

Rabu, 22 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: disdikjabar

Foto: disdikjabar

Meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Jawa Barat bekerjasama dengan Jepang berencana meluncurkan dua program, yakni pertukaran pelajar siwa SMP dan SMA ke Hiroshima Global Academy dan mengirim lulusan SMK di Jabar guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Jepang.


DARA | BANDUNG – Demikian disampaikan Kadisdik Jabar, Dedi Supandi usai menerima kunjungan dari Bagian Kerja Sama Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Diani Risda di Operational Room Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Selasa (21/7/2020).

Kadisdik mengatakan, kerja sama seperti ini merupakan upaya Disdik dalam mewujudkan visi “Jabar Juara Lahir Batin melalui Inovasi dan Kolaborasi”.

Kolaborasi seperti ini harus terus dilakukan dan dikembangkan. Terlebih pada program pengiriman lulusan SMK ke Jepang, akan mampu meningkatkan terserapnya tenaga kerja di Jabar.

Kadisdik pun menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kerja sama ini. “Kita akan siapkan bahan dan mekanismenya, setelah itu kita akan komunikasikan ke Pemprov Jabar,” ungkapnya seperti ditulis laman disdik Jabar, Selasa (21/7/2020).

Selain itu, pihaknya akan terus berinovasi membuka jurusan-jurusan baru di SMK yang sesuai kebutuhan pasar. “Kita akan pelajari kebutuhan pasar apa saja yang bisa dikembangkan menjadi jurusan di SMK,” tuturnya.

Sementara itu, Diani Risda menyampaikan, ada 14 pekerjaan yang dibutuhkan Jepang dari tenaga kerja Indonesia. Di antaranya, care worker, building cleaning management, aviation industry, dan food service industry. Kebutuhan tersebut bisa dimanfaatkan oleh siswa lulusan SMK di Jabar. “Diharapkan, alumni SMK di Jabar bisa dikirim ke Jepang untuk bekerja di sana,” ujarnya.

Diani yang juga menjabat Advisor di Asia Foundation itu menuturkan, bahasa adalah hal paling penting yang harus dikuasi. Sehingga, pembinaan bahasa Jepang harus menjadi perhatian dalam merealisasikan program ini. “Kita bisa membuat pelatihan. Bisa melibatkan swasta atau difasilitasi oleh Disdik,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal
Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya
Bagaimana Gen Z Mempersiapkan Pernikahan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat Berikut
Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA
Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang
Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Operasi Yustisi
KPK Ingatkan Istri Pejabat Kabupaten Bandung Jangan Dorong Suaminya Korupsi
Kejahatan Siber Capai Kerugian Rp476 Miliar

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:13 WIB

Hari Jadi ke=80 Pemprov Jabar, KDM Konsisten Bakal Tindak Pertambangan Ilegal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:03 WIB

Jelang HUT ke-80 RI Gasibu Ditutup Sementara, Begini Penjelasannya

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:06 WIB

Bagaimana Gen Z Mempersiapkan Pernikahan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat Berikut

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:20 WIB

Akhir 2025, Pengelolaan Sampah di Jabar Tinggalkan Sistem Open Dumping di TPA

Rabu, 13 Agustus 2025 - 17:49 WIB

Kepala Bappenda Jabar: Proyek BIUTR Kota Bandung Segera Masuk Tahap Lelang

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

DPRD dan Pemkab Sukabumi Sepakati Penyesuaian APBD 2025

Kamis, 14 Agu 2025 - 18:11 WIB