Jika pihaknya melakukan evaluasi terhadap ASN, harus dimaknai secara positif. Hal itu bisa sebagai penilaian terhadap kekurangan ataupun untuk memberikan penghargaan atas kinerja baiknya.
DARA – Isu ada keretakan antara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Asep Sodikin mencuat ke permukaan.
Munculnya isu tersebut, bermula ketika ada selentingan bahwa Hengky Kurniawan akan melakukan evaluasi atau penggantian Asep Sodikin.
Menyikapi isu tersebut, Hengki Kurniawan meresponnya dengan santai. Ia mengatakan, hubungan dirinya dengan Sekda sejauh ini baik-baik saja. Bahkan pada saat rapat yang digelar di lingkungan Pemda KBB, ia dan Sekda beserta OPD lainnya masih bercengkrami.
Jika pihaknya melakukan evaluasi terhadap ASN, harus dimaknai secara positif. Hal itu bisa sebagai penilaian terhadap kekurangan ataupun untuk memberikan penghargaan atas kinerja baiknya.
“Setiap kali melantik, saya selalu sampaikan ke ASN bahwa harus selalu siap dievaluasi secara berkala. Itu biasa dilakukan, karena tujuannya adalah memberikan yang terbaik,” ujarnya di Ngamprah, Selasa (15/3/2022).
Menurutnya, evaluasi yang dilakukannya tersebut masih dalam batas kewajaran. Karena selama ini, ia tidak memiliki waktu banyak untuk merealisasikan program kerja, visi, dan misinya sebagai kepala daerah.
Ia membutuhkan aparatnya yang siap bekerja keras untuk mewujudkan program kerjanya. “Oleh karena itu ingin mobil yang cc-nya bagus jangan sampai ganti ban serep. Tapi kalau OPD atau siapapun itu tidak bisa menjalankan visi misi dan program kerja bupati yang sudah disetujui oleh dewan, maka harus minggir,” tegasnya.
Namun apabila kinerjanya bagus, bisa saja pangkat dan jabatannya dinaikkan. Karena tujuan sebenarnya dari evaluasi tersebut, ia hanya ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Saat disinggung evaluasi tersebut untuk kepentingan Pemilu 2024, lagi-lagi Hengky menjawab dengan santai.
“Gak dulu mikirin ke arah sana, masih jauh. Istilahnya, kumaha engke,” ucapnya.
Hengky juga menegaskan, pihaknya siap dievaluasi apabila kebijakannya selama ini tidak sesuai dengan RPJMD atau merugikan masyarakat.
“Kalau kebijakan bupati tidak sesuai RPJMD dan merugikan rakyat, diturunkan pun saya siap.
Nothing to lose,” tuturnya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Sundanesia Digdaya Institute (SDI), Moch Galuh Fauzi menyakini telah mendapatkan informasi terkait upaya evaluasi yang akan dilakukan terhadap Sekda KBB Asep Sodikin.
Hanya saja dirinya belum bisa memastikan apa dasar evaluasi tersebut. Sebab semestinya alasan utama pergantian Sekda itu didasarkan kepada ukuran kinerja bukan selera politik semata. “Saya dapat informasi, kalau Sekda KBB akan dievaluasi. Bahkan prosesnya sudah diajukan sejak Januari 2022,” ucapnya.
Editor : Maji