Di Cianjur, Krisan Ditanam di Dataran Rendah

Selasa, 12 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

Krisan, yang biasa tumbuh di dataran tinggi kini sedang dikembangkan di dataran rendah Kabupaten Kabupaten Cianjur. Kualitasnya pun, katanya, tak kalah dengan krisan dataran tinggi.  

 

 

DARA | CIANJUR — Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI melakukan diseminasi inovasi krisan dataran rendah. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Tipar, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pengembangan krisan ini pertama dilakukan dalam skala nasional, untuk meningkatkan pemenuhan permintaan krisan Kabupaten Cianjur yang memiliki peminat cukup tinggi. Kapuslitbang dan Pengembangan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Hardiyanto, memilih daerah ini dalam pengembangan krisan, karena merupakan salah satu produsen tanaman krisan tertinggi yang memasok baik di dalam maupun luar negeri.

“Ini menjadi yang pertama kali menjadi grand design pengembangan. Baru embrio. Tapi akan dikembangkan lebih lanjut lagi. Target bisa sampai dikomersilkan,” ujarnya, Selasa (12/11/2019).

Ia menjelaskan, varietas krisan dataran rendah diklaim tidak kalah dengan yang biasa ditanam di dataran tinggi. Proses penanaman hingga panen yang berdasarkan klon, dirancang agar tanaman adaptif di dataran rendah sehingga menghasilkan tumbuhan yang baik.

Krisan yang saat ini berhasil dipanen, lanjutnya, memiliki tangkai yang kokoh dan tumbuh secara vertikal. Hal itu diperngaruhi oleh kondisi cuaca dan suhu tinggi yang membuat tanaman berdiri tegak serta tidak kerdil seperti krisan pada umumnya.

Inovasi ini, menurut dia, membuat krisan dataran rendah juga menarik dan bisa digeluti oleh petani dataran rendah. “Dengan kata lain, inovasi krisan ini diharapkan jadi kesempatan bagi petani untuk mengembangkan tanaman hias bernilai tinggi ini,” ucapnya.

Varietas yang dikembangkan ini, disebut-sebut sudah lama dinantikan petani tanaman hias. Petani dataran rendah pun akhirnya memiliki peluang yang sama untuk bisa membudidayakan kemudian mengekspor krisan.

Ia berharap, Kabupaten Cianjur mampu terus mengekspor krisan yang permintaan setiap tahunnya mencapai 480 juta tangkai. Pemerintah pun ingin terus mendukung perekonomian petani tanaman hias yang produksinya diandalkan untuk dalam dan luar negeri.

”Kami sekarang juga sedang mengurus hak paten krisan ini, lalu kami akan tambahkan warna selain kuning dan putih. Cianjur harus bisa membuktikan diri sebagai produsen inovasi ini, harus kontinyu,” ujarnya.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebutkan, pemkab setempat akan fokus mengembangkan krisan setelah ada inovasi dari Balitbang Kementerian Pertanian. ”Apalagi, krisan ini salah satu produk terbesar Cianjur. Khususnya dari dataran tinggi. Tapi inovasi ini tidak akan kalah kualitasnya,” kata Herman.

Herman mendukung, Kabupaten Cianjur dapat menjadi produsen krisan terbesar, bahkan hingga di tingkat Asia. Dearah ini, menurut dia, memiliki banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam krisan, salah satunya lahan yang kurang produktif untuk ditanami sayuran.

Lahan tersebut dapat dialihkan untuk menanam krisan secara kontinyu atau sekadar alternatif saja. ”Pokoknya akan kami dukung terus. Saat ini juga sentranya sudah fokus, ada di Karangtengah, Sukaresmi, Cibeber, dan nanti ada di selatan,” ujarnya.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025
POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu
Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah
PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi
Pos Indonesia Dukung Permen Layanan Pos Komersial untuk Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
IMF Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Hanya 4,7%: Indonesia Bisa Apa?
Per 1 Mei, Harga Pertamax Series dan Dex Series Semakin Hemat! Ada Tambahan Promo My Pertamina
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:15 WIB

PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos

Senin, 16 Juni 2025 - 12:55 WIB

PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:29 WIB

POSDIGI Hadirkan Meterai Tempel Asli dari PERURI di Marketplace: Cegah Peredaran Meterai Palsu

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:58 WIB

Jemaah Masih di Makkah, Pos Indonesia Sudah Antar Oleh-oleh Haji Sampai Rumah

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:46 WIB

PosDigi Perkenalkan Wajah Baru Komitmen, Menjadi Perusahaan Teknologi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Suami Gelar Dialog Advokasi Percepatan ODF

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:59 WIB

MANCANEGARA

Satu Abad Pers Revolusioner Vietnam: Wartawan Juga Prajurit

Jumat, 20 Jun 2025 - 09:52 WIB