Dede Yusuf: Olahraga Dihentikan, Seharusnya Pilkada Juga

Kamis, 1 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf (Foto: carapandang)

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf (Foto: carapandang)

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bandung, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf membahas tentang adanya perbedaan perlakuan pemerintah terhadap aktifitas masyarakat dibandingkan dengan perhelatan Pilkada ditengah pandemi covid-19 ini.


DARA | BANDUNG – Hal tersebut diungkapkannya menanggapi ditundanya gelaran olahraga nasional kompetisi sepakbola Liga Satu Indonesia yang seharusnya dimulai awal bulan Oktober 2020 ini dengan alasan tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.

“Saya sudah katakan, penjadwalan olahraga itu mestinya tidak perlu terlalu diatur-atur oleh pemerintah. Karena apa? Penjadwalan olahraga itu sudah melalui prosedur yang lama, perjanjian-perjanjian yang lama. Nah jika itu dikhawatirkan terjadinya kerumunan, kan bisa diganti secara virtual atau tanpa penonton,” kata Dede Yusuf di Soreang, Kamis (1/10/2020).

Ia menyebutkan berbagai negara di belahan dunia pun sudah melaksanakan gelaran pertandingan sepakbola secara virtual dimana pertandingan tetap dilaksanakan tanpa penonton, para penontonnya menyaksikan secara virtual.

“Itu bisa tetap dilakukan karena memang mereka sudah terikat kontrak kerja, baik kontrak dengan pemain, pelatih, atau dengan sponsor, yang memang sudah dicanangkan waktunya seperti itu, dan saya sudah menyarankan terkait hal itu, dan memang untuk para pemainnya tetap dilakukan rapid test, swab test atau PCR,” ujarnya.

Dede mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang mempertanyakan kenapa banyak aktifitas masyarakat seperti sekolah dan olahraga yang dihentikan, sementara gelaran Pilkada tetap dilaksanakan. Padahal meneruskan tahapan Pilkada di tengah pandemi seerti ini justru tidak akan efektif.

“Saya termasuk yang menganggap kenapa sekolah misalnya dihentikan tapi Pilkada jalan terus, itu tidak fair,” katanya.

Dede juga menegaskan, pada prinsipnya seharusnya kalau semua ingin ditiadakan, maka Pilkada juga mestinya diundur.

“Tapi kita melihat kelihatannya Pilkada lebih penting dibanding sekolah atau yang lainnya,” pungkasnya sambil tersenyum.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat
Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching
BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP
P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Puluhan Akseptor Berhasil Jalani MOW Gratis, Hasil Kerja Sama RSIA GMP dan DP2KBP3A Bandung Barat
Resmi, Mohamad Rizal Setiadji Dilantik Jadi Ketua RW13 Dipatiukur
Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Diberikan, KDM: Jangan Bandel

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 15:41 WIB

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:20 WIB

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Jumat, 11 Juli 2025 - 20:53 WIB

BPN Kabupaten Bandung Sambut Kunker Komisi II DPR RI, Iim Rohiman: Optimalkan Pelayanan untuk Tingkatkan PNBP

Jumat, 11 Juli 2025 - 17:19 WIB

P4KBB Desak Pemkab Bandung Barat Bentuk Tim Apresial Pembebasan Lahan Fly Over Cimareme

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Berita Terbaru

CATATAN

PERDAMAIAN MENTAH Trump “Nihil” Tekan Netanyahu

Minggu, 13 Jul 2025 - 09:17 WIB

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB