Dana BOS, Nadiem Makarim Soroti Gaji Guru Honorer

Rabu, 12 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Tribunnews/net

Ilustrasi: Tribunnews/net

Gajih guru honorer selama ini jadi tanggungjawab pemerintah daerah. Namun, nyatanya masih jadi problem, sehingga pemerintah pusat perlu hadir menyelesaikan masalah itu.


DARA | JAKARTA – Begitu kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Upaya yang dilakukan Nadiem terkait persoalan itu adalah pengubah persentase dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi maksimal 50 persen untuk gaji guru honorer.

Namun, Nadiem pun mengakui itu bukan solusi. Tapi, ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam memecahkan masalah banyaknya guru honorer yang digaji tidak layak.

“Jadi ini bukan solusi untuk honorer, tapi langkah pertama. Kami dari kementerian juga ada rasa tanggung jawab atas berbagai macam guru honorer yang layak dibayar. Ini langkah pertama,” kata Nadiem, dalam bincang-bincang pendidikan di Kantor Kemendikbud, seperti dikutip dari republika, Rabu (12/2/2020).

Nadiem menyatakan pihaknya masih terus mencari solusi yang lebih baik. Selama menunggu solusi yang lebih tepat tersebut, Kemendikbud memberikan kebebasan yang lebih besar bagi sekolah untuk menggunakan dana BOS.

Nadiem mengatakan, penggunaan dana BOS untuk gaji guru honorer tidak boleh diberikan kepada guru honorer yang baru diterima. Tapi, harus terdaftar di data pokok pendidikan (dapodik) paling lambat Desember 2019.

Sisi lain Nadiem berharap pemerintah daerah bisa mandiri menggaji guru honorer. Namun, diakui hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan solusi yang tepat agar pemerintah daerah bisa membayar guru honorer dengan gaji yang layak. “Guru honorer itu wewenang kepala sekolah dan juga dinas daerah yang mengontrol daerah itu,” ujarnya.***

Editor: denkur | Sumber: republika

Berita Terkait

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih
Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik
Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI
KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah Stasiun Pelayanan Pembatalan Tiket KA Secara Offline
LRT Jabodebek Layani 139 Ribu Pengguna Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H
Tren Hidup Sehat dan Ngopi di 2025: Gaya Hidup yang Semakin Berkembang di Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:28 WIB

Universitas Paramadina Soroti Tantangan dan Solusi Koperasi Merah Putih

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:48 WIB

Satu-satunya dari Indonesia, Mahasiswa Sampoerna University Tampil di IVS Kyoto 2025 Bawa Inovasi Ramah Lingkungan ke Panggung Dunia

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:43 WIB

Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:39 WIB

Wartawan Senior Wina Armada Sukardi Tutup Usia

Rabu, 2 Juli 2025 - 19:35 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB