Terjadi kelangkaan sejumlah Komoditas kebutuhan seperti gula, bawang putih dan bawang bombay. Dikhawatirkan, menimbulkan gejolak sosial, sehingga DKP3 Kota Sukabumi gelar evaluasi ketersediaan pangan pokok dan strategis.
DARA | SUKABUMI – Mengantispasi dampak virus corona yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi gelar evaluasi dan kesiapan ketersediaan pangan pokok dan strategis.
Langkah ini diambil karena terjadi kelangkaan sejumlah Komoditas kebutuhan seperti gula, bawang putih dan bawang bombay. Dikhawatirkan, akan menimbulkan gejolak sosial.
“Ya hari ini, kita undang dari mulai dinas terkait hingga para pengusaha supermarket dan glosir untuk rakor ketersediaan pangan,” ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, usai rakor di Kantor DKP3. Selasa, (17/03/2020).
Dalam Rakoor tersebut, Andri juga mengundang Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, Perindustrian (Diskopdagrin), Bagian Perekonomian sampai pengusaha supermarket termasuk glosir yang ada di Kota Sukabumi. Dengan tujuan, agar mereka juga melakukan pembatasan ke setiap konsumen ketika akan memborong keperluannya. Apalagi, berdasarkan info pernah terjadi panicbuying di sejumlah toserba yang ada.
“Dalam rakor ini, kita juga imbau para pelaku usaha agar membatasi berkaitan dengan ketahanan pangan. Misalnya, minyak goreng maksimal membeli satu sampai tiga liter, dan itu tidak boleh lebih,” tuturnya.
Namun demikian, ketersediaan pangan pokok masih relatif aman. terutama untuk beras masih mencukupi hingga bulan April mendatang, kecuali gula pasir. “Sekaligus rakor ini, membahas ketersediaan pangan menjelang puasa sampai lebaran nanti,” ujar Andri.
Andri mengaku, hasil rakor ini akan disampaikan langsung ke pimpinan daerah (Walikota Sukabumi), bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi corona, termasuk menjelang puasa nanti.
“Inisiatif yang kita lakukan ini, tentu saja akan disampaikan ke Pak Wali, nantinya apakah akan ada kebijkan baru yang akan di keluarkan oleh Pak Walikota terkait ketahanan pangan,” ujarnya.
Bentuk antisipasi lainya, khusus ditujukan kepada masyarakat penerima manfaat ataupun daerah yang tergolong rawan pangan, dalam waktu dekat juga akan dilakukan melakukan bazar murah. Hal ini juga untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga. “Rencananya bulan depan,” pungkas Andri. ***
Editor: denkur