Tragedi tewasnya seorang pemuda karena digigit ular kobra di Gedung Sabilulungan Kabupaten Bandung jadi perbincangan publik. Bupati Bandung, Dadang Naser pun angkat bicara.
DARA | BANDUNG – Gelaran car free day di Gedung Budaya Sabilulungan memang sangat menyedot perhatian publik. Namun, kali ini ada yang menghebohkan yaitu tewasnya seorang pemuda berinisial HTH, warga Arjasari berusia 24 tahun karena digigit ular kobra.
Peristiwa itu terjadi saat atraksi Komunitas Cinta Ular di Gedung Budaya Sabilulungan, Minggu (24/11/2019).
HTH, tiba-tiba saja digigit ular kobra. Lalu, ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang. Menurut Kepala Ruangan IGD RSUD Soreang, Heru Heriyanto, HTH mengeluh penglihatannya kabur. Katanya digigit ular kobra ketika sedang berkumpul bersama komunitasnya.
Diketahui HTH digigit di lengan kanannya. Dilaporkan juga RSUD Soreang, merujuk HTH ke RSHS Kota Bandung. Namun, kemudian HTH meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSHS.
Menanggapi tragedi itu, Bupati Bandung, Dadang Naser mengatakan, tiap Minggu memang di Gedung Budaya Sabilulungan ada acara gelaran car free day menyuguhkan berbagai atraksi dari beragam komunitas. Ada komunitas anjing, komunitas luwak dan kucing, komunitas sepatu roda dan panahan, dan juga komunitas ular.
Meski ada tragedi itu, namun Dadang Naser belum berniat membubarkan atraksi ular itu. Ia mengatakan, bukan dibubarkan, tapi peristiwa itu hendaknya jadi perhatian bagi komunitas ular agar lebih berhati-hati.
Dadang Naser juga mengimbau setiap komunitas yang akan menggelar atraksi berbahaya harus mengantongi izin. “Saya mohon hati-hati. Apabila ada pertunjukan harus ada izin lingkungan dan seizin kepolisian. Kalau ada kegiatan atraktif menggunakan lapangan umum harus ada izinnya,” tuturnya, dikutip dari detikcom, Selasa (26/11/2019).***
Editor: denkur