Cilamaya Butuh Polesan, Tiga Kabupaten Bersatu Tangani Daerah Aliran Sungai Itu

Kamis, 5 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Deny Suhendar/dara.co.id

Foto: Deny Suhendar/dara.co.id

Tiga wilayah yakni Karawang, Purwakarta dan Subang mulai hari ini siap mengembalikan DAS Sungai Cilamaya menjadi Sungai yang bersih dan kembali menjadi sumber kehidupan yang menyehatkan bagi masyarakat.


DARA | SUBANG – Tekad itu tercetus dalam kegiatan gerakan aksi nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya yang digelar di Bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang Jawa Barat, Rabu kemarin (4/11/2020).

Bupati Subang H Ruhimat hadir di acara itu mendampingi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Bupati mengatakan, melalui gerakan ini diharapkan Sungai Cilamaya bisa kembali bersih dan menyehatkan bagi masyarakat.

Sementara itu Gubernu Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, terjadi pencemaran utamanya di musim kemarau. Warna sungai bisa sangat hitam, sehingga banyak aspirasi dari masyarakat dan aktivis lingkungan agar bisa mengendalikan Sungai Cilamaya seperti Sungai Citarum.

DAS Cilamaya meliputi delapan kecamatan di Kabupaten Purwakarta dengan panjang ruas sungai 75,5 km, tujuh kecamatan di Kabuapten Subang (49 km), dan tujuh kecamatan di Kabupaten Karawang (36,3 km).
Sungai sepanjang lebih dari 160 km ini kerap berwarna hitam, berbusa, dan berbau busuk terutama di musim kemarau. Dengan pencemaran itu, para peternak dan petani di sepanjang Sungai Cimalaya pun kesulitan mencari sumber air.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar per 2020, status mutu Sungai Cilamaya adalah Tercemar Sedang akibat kerusakan lingkungan (perubahan tata guna lahan dan kerusakan lahan), limbah domestik (pencemaran limbah cair domestik dan penumpukan sampah), limbah industri (tingginya nilai BOD dan COD serta rendahnya oksigen terlarut), dan limbah peternakan (bangkai hewan dan limbah kotoran hewan).

Emil menegaskan, pihaknya akan menerapkan 12 indikator keberhasilan penanganan Citarum oleh Satuan Tugas (Satgas) Citarum untuk menangani pencemaran dan kerusakan di DAS Cilamaya.

Indikator tersebut adalah penanganan lahan kritis/hutan, sedimen/longsoran perkebunan, limbah industri, limbah ternak, limbah domestik, sampah wilayah, kualitas air, tata guna/ruang lahan, penegakkan hukum, komunikasi publik, edukasi, dan organisasi/kolaborasi.

“Sehingga saya memutuskan konsep Satgas Citarum dengan teori kolaborasi lima sektor, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media itu akan di-copy di Cilamaya dan juga Cileungsi. Ada 12 (indikator) yang saya titipkan yang harus menjadi rencana kerjanya. Semoga dalam satu tahun kita bisa melihat progresnya seperti apa,” tutur Kang Emil.

“Karena (dari rencana aksi) Sungai Citarum membuahkan kualitas air yang lebih baik. (Memang) belum selesai (penanganan Citarum) karena sampah dan hal-hal negatif masih ada, tapi sudah jauh lebih baik. Situasi (mutu) Citarum sekarang sudah tidak lagi tercemar berat, tidak tercemar sedang, tapi sudah tercemar ringan,” katanya.

Dan merujuk rencana aksi Citarum Harum, Ridwan Kamil juga menekankan pentingnya penegakan hukum, termasuk menggugat ke pengadilan perusahaan-perusahaan yang sudah ditegur tetapi masih terus melanggar. Untuk itu, penanganan DAS Cilamaya juga akan melibatkan aparat penegak hukum dari TNI/Polri dan kejaksaan.

Selain itu Ridwan Kamil juga mengukuhkan Satgas PPK DAS Cilamaya dan Tim Patroli DAS Cilamaya. Tugas Satgas PPK DAS Cilamaya adalah menata serta melakukan pencegahan dan penindakan hukum terhadap pencemaran dan kerusakan di DAS Cilamaya. Sementara Tim Patroli Sungai DAS Cilamaya adalah memantau, menginventarisasi, dan mengidentifikasi sumber-sumber pencemar yang terjadi di DAS Cilamaya.

“Akan hadir TNI untuk mendukung dan diperbantukan. Tahun ini akan ada 135 personel TNI, tahun depan akan ditambah. Kemudian ada kepolisian, kejaksaan, semua akan mengikuti pola (Satgas) Citarum,” ujar Kang Emil.

Sementara itu, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, pencemaran dan kerusakan di Sungai Cilamaya perlu ditangani secara integratif dan sinergis dari berbagai pihak terkait dengan kemauan yang nyata dan solutif dari para pemangku kepentingan.

“Kodam III/Siliwangi akan sepenuhnya membantu dengan menyiapkan para prajurit untuk terjun menjadi bagian dari Satgas PPK DAS Cilamaya. Kami selalu berkomitmen untuk membantu memperbaiki dan mengendalikan kondisi lingkungan DAS Cilamaya. Karena bagaimana pun juga DAS Cilamaya tidak hanya memiliki potensi strategis dan perspektif sosial ekonomi, tapi juga menjadi daerah pangkal pertahanan di Jawa Barat,” tandasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Pemkab Cirebon Luncurkan Sekolah Unggulan, Komitmen Pemerintah Tingkatkan Mutu Pendidikan
Tingkatkan Konsumsi Ikan, Bupati Cirebon Dukung Gerakan Gemarikan demi Anak Cerdas dan Sehat
Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat
DPRD Kota Sukabumi Audensi dengan Garis, Ini yang Dibahas
Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi
Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital
Setia pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya
Gandeng Merry Riana, Manzone Perdana Keluarkan Koleksi Unisex
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:25 WIB

Pemkab Cirebon Luncurkan Sekolah Unggulan, Komitmen Pemerintah Tingkatkan Mutu Pendidikan

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:23 WIB

Tingkatkan Konsumsi Ikan, Bupati Cirebon Dukung Gerakan Gemarikan demi Anak Cerdas dan Sehat

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:20 WIB

DPRD Kota Sukabumi Audensi dengan Garis, Ini yang Dibahas

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:07 WIB

Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

NASIONAL

ASUS Luncurkan Produk Expert Series dengan TKDN di Atas 40%

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:20 WIB