Khawatir munculnya kluster baru dari calon mahasiswa yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), pihak dinas kesehatan terus lakukan swab test calon mahasiswa.
DARA | BANDUNG – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli mengatakan, hingga hari ini hasilnya belum ditemukan yang positif.
“Positif atau pun yang reaktif belum ditemukan. Ada beberapa yang kita berikan test swab, ada juga yang kita lakukan rapid test,” kata Berli, saat melakukan konfrensi pers di Gedung Bulog Divre Jabar, Rabu (8/7/2020).
Saat disinggung mengenai persentase pengetasan yang di lakukan Pemprov Jabar terhadap kurang lebih 80 ribu calon mahasiswa yang mengikuti UTBK yang hanya 1%, Berli mengaku sudah sesuai.
“Kita mengambil jumlah yang terbanyak. Contohnya ITB adalah kampus UTBK paling banyak, sekitar 15 ribu lebih. Itu kita sudah cukup pengetesan samplingnya,” kata Berli.
Berli menjelaskan, secara landasan teoritis untuk pengambilan sampel kepada calon mahasiswa. Pihaknya juga di perbantukan oleh pihak BPS (Badan Pusat Statistik) untuk menetapkan jumlah samplingmya.
“Kita diperbantukan juga oleh BPS. Jadi kita juga melihat daerah asal, resiko terpaparnya di perjalanan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Berli menyampaikan, rekam medis calon mahasiswa yang mengikuti UTBK juga dilihat, guna mendeteksi apakah ada potensi terpapar Covid-19.***
Editor: denkur