DARA | KARAWANG – Bursa pemilihan Sekda Kabupaten Karawang, Jawa Barat mulai memanas mendekati tahapan tiga besar dari delapan calon Sekda. Sejumlah calon mulai merasa ada intervensi pihak luar yang mencoba mempengaruhi kredibiltas mereka.
Calon yang diisukan bakal lolos masuk ketiga besar mulai mendapat “serangan” dari pihak. Serangan tersebut antara lain mempertanyakan kemampuan individu menduduki jabatan Sekda.
Salah seorang calon Sekda, Acep Jamhuri, yang digembar-gemborkan bakal masuk nominasi tiga besar mengaku dalam sepekan terakhir mendapat serangan dari pihak luar untuk menjatuhkan dirinya sebagai calon Sekda. Tak hanya itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang itu mengaku ada pihak lain juga yang ingin mencoba mengadu domba dirinya dengan instansi lain, terkait dengan masalah hukum yang pernah menerpanya.
Ia tidak tahu motif mereka mengusiknya, karena perasaannya tak pernah mengganggu mereka. Kalau ini terkait dengan jabatan Sekda, menurut dia, tidak etis, karena jabatan Sekda itu tidak perlu diperebutkan biarkan saja mengalir.
“Siapapun yang pantas menjadi Sekda harus kita dukung tidak perlu saling sikut,” katanya, Jumat (15/3/2019).
Acep mengaku yang membuat dirinya kesal, karena da pihak yang mencoba mengadu domba dirinya dengan aparat penegak hukum terkait permasalahan hukum yang pernah menerpanya. Dia pernah menjalani pemeriksaan kejaksaan terkait permasalahan hukum.
Hanya saja prosesnya sudah selesai dan tahapan pemeriksaan penyidik kejaksaan sudah dilaluinya. “Urusannya kan sudah selesai, saya cuma diminta keterangan saja, Jadi tidak perlu diperbesar lagi. Sepertinya ada yang mencoba mempersoalkan masalah ini, padahal sudah tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Seperti diketahui Pemkab Karawang saat ini sedang melakukan penjaringan calon Sekda. Ada delapan orang calon Sekda yang ikut bertarung dan sedang mengikuti tahapan seleksi.
Seleksi saat ini sudah masuk kepada pembuatan makalah dan pemaparan. Usai tahapan pemaparan, akan dipilih tiga orang mengkuti seleksi selanjutnya.***
Wartawan: Teguh Purwahandaka
Editor: Ayi Kusmawan