“Mari kita sambut tahun baru dengan gembira, tapi jangan pesta-pesta, jangan pawai-pawai, lebih baik kita merenung sebagai evaluasi dari tahun sebelumnya agar kehidupan di tahun depan lebih baik,” ajaknya.
DARA | BANDUNG – Malam pergantian tahun selalu identik dengan kemeriahan pesta kembang api dan beragam hiburan. Namun, tahun ini mungkin akan berbeda, pasalnya pandemi covid-19 belum berakhir.
Bupati Bandung Dadang M Naser mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bandung untuk melakukan renungan suci dalam menyambut tahun baru 2021.
Baginya, berganti tahun berarti bertambah umur, itu artinya manusia selangkah menuju lubang lahat. Disitulah semua orang harus merenungi karya apa saja yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya dan hal apa yang akan dilakukan di tahun yang akan datang.
“Silahkan bergembira menyambut tahun baru, tapi ingat umur kita makin bertambah artinya umur bertambah selangkah setapak menuju lubang lahat, apa yang telah kita perbuat untuk bangsa ini? Apa yang harus kita perbuat untuk ibadah bekal nanti di akhirat?” ujarnya di Soreang, Kamis (17/12/2020).
Kang DN mengimbau agar masyarakat tidak melakukan euforia berlebihan. Jangan sampai melakukan pesta pora apalagi menimbulkan kerumunan dan tidak menjaga protokol kesehatan.
Sebagai antisipasi, ia pun akan menurunkan satgas covid-19 untuk melakukan patroli dan sweepig agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
“Mari kita sambut tahun baru dengan gembira, boleh ada sedikit syukuran tapi jangan pesta-pesta, jangan pawai-pawai, lebih baik kita merenung sebagai evaluasi dari tahun sebelumnya agar kehidupan di tahun depan lebih baik,” ajaknya.
Terkait objek wisata, menurutnya akan tetap buka seperti biasa hanya saja dengan protokol kesehatan yang lebih ketat. Namun demikian, ia meminta kesadaran masyarakat, bagi yang merasa kurang sehat atau berasal dari zona merah sebaiknya jangan datang ke tempat wisata untuk mencegah penyebaran covid-19.
Editor : Maji