Bupati Bandung: Nilai Keagamaan Sangat Penting dalam Kehidupan

mm
Foto: Diskominfo Kabupaten Bandung

Nilai-nilai keagamaan ini sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


DARA | Demikian dikatakan Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam acara siraman rohani di Gedung Moch Toha Soreang yang dihadiri puluhan ASN, Senin (2/1/2023).

“Siraman rohani ini sebagai upaya dalam memperkuat batin, sehingga ada kekuatan yang seimbang antara lahir dan batin, serta jasmani dan rohani kita sebagai abdi negara di lingkungan Pemkab Bandung,” ujar bupati.

Bupati juga mengatakan, siraman rohani ini merupakan ikhtiar pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Bandung yang Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera).

“Kegiatan siraman rohani ini implementasi dari misi keempat, yaitu mengoptimalkan tata kelola pemerintah, melalui birokrasi yang profesional, dan tata kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan,” tuturnya.

“Nilai-nilai keagamaan ini sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran nilai-nilai dasar keagamaan dalam proses pembentukan karakter adalah menjadikan moral agama sebagai pemimpin dalam kehidupan,” imbuhnya.

Jika moral telah menjadi pemimpin dalam setiap individu, kata bupati, maka seseorang akan melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi orang lain. Sama halnya berfungsi mengawasi atau tidak mengawasi.

Bupati mengatakan, nilai-nilai keagamaan sangat sejalan dengan core value ASN, yaitu berakhlak, dimana ASN harus memiliki siap dan perilaku yang berorientasi kepada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Core value ASN ini, lanjutnya, sejalan dengan tema disertasi dirinya tentang servant leadership, dimana setiap individu termasuk pegawai pemerintah harus menjadi seorang pelayan yang melayani diri sendiri, keluarga, sahabat, kerabat, dan tentu masyarakat.

“Melalui implementasi servant leadership, kita dituntut untuk selalu dapat mendengar, berempati, menyembuhkan, peduli, persuasif, konseptual, jeli, terbuka, berkomitmen kepada pertumbuhan dan membangun komunitas,” tuturnya.

Bupati yakin bahwa dengan menjadikan nilai-nilai keagamaan sebagai pemimpin serta pegawai Pemkab Bandung dapat mengimplementasikan pola-pola dalam core value ASN.

“Implementasikan servant leadership, maka visi Pemkab Bandung untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang Bedas akan segera tercapai,” katanya.

Menurut bupati tantangan kedepan akan semakin besar, dan semakin berat. Globalisasi dan digitalisasi bukan lagi sebuah kemustahilan. Isu-isu tentang perekonomian dunia, isu-isu sosial, isu-isu politik dan isu-isu global lainnya semakin merebak dan dapat mengganggu pola pikir kedepan.

“Kita selalu menjaga kekompakan serta bekerjasama dalam satu komando, disiplin, profesional, amanah dalam menjalankan tugas,” ujarnya.

Editor: denkur

Tinggalkan Balasan