Usulan Bupati Bandung soal exit tol Tegalluar disetujui Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR. Izin prinsipnya pun sudah keluar.
DARA | Bupati Bandung Dadang Supriatna menilai keberadaan exit tol Tegalluar berpotensi menumbuhkan ekonomi mengingat Tegalluar terpilih menjadi lokasi dua proyek strategis nasional (PSN).
“Selain menjadi stasiun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Tegalluar juga dilalui PSN Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Tol Getaci), sehingga dengan dibukanya exit tol ini diharapkan bisa menjadi trigger pertumbuhan ekonomi kita,” tutur bupati disela kunjungan kerja ke Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Bupati menjelaskan, setelah melalui proses evaluasi, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menyetujui usulan izin prinsip konsep exit tol Tegalluar pada jalan Tol Getaci.
Dalam surat persetujuan itu dijelaskan sejumlah ketentuan, diantaranya penyusunan Rencana Teknik Akhir (RTA)/Detailed Engineering Design (DED) Exit Tol Tegalluar oleh Pemerintah Kabupaten Bandung.
Melakukan koordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Getaci (PT Jasamarga Gedebage Cilacap), serta penandatanganan MoU antara Pemkab Bandung dengan BUJT terkait biaya operasional, pemeliharaan dan rencana konstruksi.
Seluruh pembiayaan mulai dari desain, pengadaan lahan, konstruksi dan pembangunan Exit Tol Tegalluar juga menjadi tanggung jawab Pemkab Bandung, dengan rencana pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
“Selain itu, karena Jalan Tol Getaci segmen Gedebage – exit Tol Tegalluar akan menjadi jalan tol perkotaan, maka Pemkab Bandung juga harus melengkapi segmen tersebut dengan Penerangan Jalan Umum (PJU),” kata bupati didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Zeis Zultaqawa.
Selain ke Kementerian PUPR, bupati juga melakukan kunker ke Direktorat Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa. Bupati meminta arahan dan rekomendasi pemerintah pusat terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Editor: denkur