Dara|Bandung – Diskusi ringan bertajuk “Ngawangkong bari Ngopi” digelar Humas Setda Pemerintah Kabupaten Bandung di Taman Uncal, Soreang, Jumat (2/11).
Diikuti lebih dari 30 awak media, diskusi cukup hangat saat bupati menjawab isu soal infrastruktur, bencana dan sampah di Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser menyampaikan rencana programnya pada akhir 2018. Ia menyebutkan, Kabupaten Bandung dengan beberapa infrastruktur yang dibangun, sudah beberapa kali menjadi lokasi pelaksanaan event besar, salah satunya Asian Games di kawasan olahraga Jalak Harupat di Kecamatan Kutawaringin.
“Akhir 2018 kami sedang menyiapkan beberapa acara besar. Nanti pada 7-9 November, kita akan menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat Provinsi Jabar. Lalu persiapan peresmian supermarket UMKM yang dikolaborasikan dengan BAZ. Juga persiapan Pasar Ikan Modern (PIM), percepatan pembangunan Taman Teknologi Pertanian, juga beberapa event besar yang melibatkan pihak swasta,” ujar bupati.
Menurutnya, kehadiran PIM Sabilulungan di Kabupaten Bandung akan menunjang kualitas gizi bagi masyarakat.
Lebih lanjut bupati mengungkapkan, PIM Sabilulungan akan mendukung peningkatan perekonomian, produktivitas dan nilai tambah produk perikanan, mengembangkan sentra bisnis kelautan dan perikanan, serta turut berperan dalam peningkatan angka konsumsi ikan. “Nantinya kita akan dorong program gemar makan ikan, supaya kebutuhan gizi masyarakat dari ikan ini terpenuhi,” ujarnya.
Selain program pemerintah yang sudah menorehkan berbagai prestasi, bupati menyebutkan, tidak sedikit pihak swasta melalui Coorporate Social Responsibility (CSR), juga masyarakat ikut berkontribusi bagi pembangunan Kabupaten Bandung.
“Ini adalah hasil kerja sabilulungan kita semua, semoga bisa menjadi motivasi untuk terus berkiprah, berinovasi dan memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Bandung,” harapnya.
Selain itu ia mengatakan, di kawasan ibu kota Kabupaten Bandung sudah dibangun berbagai infrastruktur yang memadai. Bukan saja untuk memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat, tujuan utama percepatannya tentu saja harus bisa mewujudkan masyarkat yang lebih sejahtera.
“Sudah ada kawasan budaya sabilulungan, yang nantinya akan menjadi kampung Sunda. Berbagai kegiatan pendidikan, seni dan budaya Sunda akan terfasilitasi di sana. Kemudian nanti di kawasan olahraga Jalak harupat akan dibangun kampung atlet. Kita cetak SDM berprestasi bidang olahraga dengan menghadirkan pelatih yang handal, sekalipun berasal dari luar negeri, atletnya harus dari Kabupaten Bandung,” katanya.
Dalam waktu dekat ini, Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai salah satu Kabupaten/Kota di Indonesia yang sedang mengembangkan konsep Smart City. Dadang menilai, untuk menjadikan Kabupaten Bandung sebagai smart city bukan hal yang mudah.
“Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, berkembang pesatnya teknologi, jumlah penduduk yang semakin bertambah, dan terbatasnya sumber daya alam adalah masalah yang sulit diatasi Pemkab Bandung,” ungkapnya.
Guna mewujudkan smart city di Kabupaten Bandung, menurutnya pemerintah harus mau berubah. “Smart people harus terbangun pertama kali, karena smart city adalah konsep pembangunan kota yang pintar, cepat, inovatif. Oleh karena itu pemerintah harus mau berubah untuk mewujudkan keberhasilan smart city Kabupaten Bandung,” pungkasnya.***
Editor: Denkur