“Pelaksanaan PTM akan terus dilaksanakan secara bertahap dan kita akan pantau terus jangan sampai gambling, jadi dilaksanakan sebagian dulu itu jangan sampai kaget,”ujarnya.
DARA – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau hari pertama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Cingcin 01Sidak SDN Cingcin 01, Soreang, Senin (6/9/2021).
Bupati mengatakan awal pelaksanaan PTM terbatas ini memang akan terasa aneh karena semua belum terbiasa. Sesuai penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah anak dicek suhu tubuhnya, jika memang suhu tubuhnya normal kemudian tangannya dibasuh dengan hand sanitizer, ruangan kelas pun bau desinfektan.
“Jadi dimulai pagi ini, anak-anak yang mulai belajar itu kelas satu dulu, dilihat protokol kesehatannya itu seperti apa. Mungkin PTM ini akan terasa aneh di awal-awal karena belum terbiasa, seperti contoh, tahun lalu kita ada instruksi harus pakai masker, kan kita sebagai orangtua atau orang yang sudah dewasa merasa takut, tapi setelah terbiasa kan akhirnya jadi kebiasaan,” papar Dadang.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung mengungkapkan, dari total 3000-an sekolah yang ada di Kabupaten Bandung, baru sekitar 1106 sekolah yang bisa melaksanakan PTM terbatas. Rinciannya 671 Taman Kanak-Kanak (TK), 373 Sekolah Dasar (SD), dan 83 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), ia mengatakan akan segera melakukan koordinasi dengan UPT SMA untuk mengetahui ada berapa banyak SMA yang melaksanakan PTM terbatas.
“Pelaksanaan PTM akan terus dilaksanakan secara bertahap dan kita akan pantau terus jangan sampai gambling, jadi dilaksanakan sebagian dulu itu jangan sampai kaget, tidak terkendali dan menimbulkan kerumunan baru yang pada akhirnya ada varian (covid-19) baru,” ungkapnya.
Ia menyarankan agar para orangtua mengantar anaknya hingga benar-benar sampai di sekolah. Saat ini pihaknya melarang anak menggunakan angkutan umum karena PTM terbatas masih dalam tahap ujicoba.
“Untuk penggunaan angkutan umum ini, nanti kita harus melakukan sosialisasi dulu,” katanya.
Tekait pelaksanaan vaksinasi untuk anak-anak (siswa), ia sudah mengirim surat kepada Menko Maritim dan Investasi (Marvest) bahwa Kabupaten Bandung memerlukan obat vaksin untuk anak-anak sekolah agar mereka bisa segera melakukan vaksinasi.
Jumlah anak-anak usia sekolah di Kabupaten Bandung, kata Kang DS ada sekitar 750 ribu anak, karena itu pihaknya mengajukan sebanyak 1,5 juta dosis obat vaksin untuk dua kali penyuntikan.
Editor : Maji