BPBD Sukabumi Waspadai Bencana Longsor Pertengahan Tahun Ini

Kamis, 13 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asep, Kepala Pelaksana BPBD  Kota Sukabumi (Foto: Riri Satiri/dara.co.id)

Asep, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi (Foto: Riri Satiri/dara.co.id)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, menyebutkan, periode Januari hingga Juli tahun ini longsor mendominasi bencana alam, yakni sebanyak 46 kejadian.


DARA | SUKABUMI – Disusul cuaca ekstrim sebanyak 33, banjir 14, kebakaran 11, puting beliung 2 kali dan gempa sebanyak 10 kejadian.

“Tahun ini keseluruhan ada 116 kejadian, sejak Januari hingga bulan Juli 2020,” ujar Asep, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Kamis, (13/08/2020).

Banyaknya kejadian longsor tahun ini, lanjut Asep, diakibatkan curah hujan di awal Januari hingga Maret cukup tinggi.

Menurut data perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Agutus ini akan terjadi puncaknya kemarau, meski beberapa hari lalu kenyataanya curah hujan turun dengan intensitas ringan. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi menghadapi musim kemarau.

“Kalau melihat kejadian beberapa tahun kebelakang, ketika akan memasuki musim kemarau, biasanya didahului oleh hujan ringan,” tuturnya.

Asep mengatakan, pihaknya tetap mewaspadai ketika menerima informasi dari BMKG yang memperdiksi akan datang musim kemarau, sebab musim itu banyak terjadi bencana kebakaran.

“Setelah adanya infromasi dari BMKG tersebut langsung siaga. Bahkan, kami juga melayangkan surat pemberitahuan ke seluruh SKPD terutama PDAM, DKP3 dan PU, sebab ketiga SKPd tersebut paling dibutuhkan saat musim kemarau,” tuturnya.

Namun, kata Asep, masyarakat harus selalu waspada. Tak hanya, kebakaran, masalah krisis air bersih dan masalah irigasi pun paling mendominasi.

Makanya saat musim kemarau ini pihaknya juga melakukan pemantauan ke lapangan. Seperti ke Bukit Perkemahan (Buper), dan daerah Subangjaya karena disana banyak lahan yang bisa menyebabkan kebakaran akibat kekeringan.

“Seperti tahun 2019 lalu, kebakaran terjadi bukan di pemukiman, melainkan di lahan-lahan kosong. Saya mengimbau, jika ingin masyarakat membakar sampah atau lahan kering jangan ditinggalkan ini yang berbahaya,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon
DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Penyampaian Nota Pengantar Bupati
Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat
Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa
Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda
Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi
Dukung Swasembada Pangan, Jajaran Polres Sukabumi Gelar Penanaman Jagung
Akses Menuju Stasiun Makin Mudah, Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Harjamukti Terus Naik

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:57 WIB

BAZNAS Jabar Salurkan Beasiswa Pendidikan ke Tunisia untuk Santri Bina Insan Mulia Cirebon

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:57 WIB

Akademisi: Realisasi Belanja dan Pendapatan Jabar Masih di Jalur yang Tepat

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:49 WIB

Wakil Ketua DPRD Sukabumi Hadiri Rakornis TMMD ke-125, Tegaskan Dukungan Pembangunan Desa

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:20 WIB

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Kamis, 10 Juli 2025 - 17:30 WIB

Hadiri Rakor KPK, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi Wujudkan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Bupati Jeje Ritchie Ismail Menang Penalti vs Ketua PWI Bandung Barat

Sabtu, 12 Jul 2025 - 15:41 WIB

BANDUNG UPDATE

Resmi, Koperasi Desa Merah Putih Desa Banyusari Sudah Dilaunching

Sabtu, 12 Jul 2025 - 14:20 WIB