Sudah menjadi langganan, setiap musim hujan tiba Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah selalu dilanda banjir. Ratusan orang korban terpaksa harus dievakuasi ke tempat yang aman.
DARA | BANDUNG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah mengevakuasi ratusan orang warga korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ratusan warga terpaksa dievakuasi karena rumahnya terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya, Selasa (17/12/2019). Hingga hari ini, Rabu (18/12/2019) banjir masih terjadi dan diprediksi ketinggiannya bisa meningkat jika hujan deras kembali mengguyur.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara, mengatakan, ketinggian banjir di dua kecamatan tersebut berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter.
“Di Kampung Cigosol, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, banjirnya mencapai hampir 2 meter. Di Kampung Muara dan Bojongasih Kecamatan Dayeuhkolot juga sama,” ujar Akhmad Djohara, saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (18/12/2019).
Menurut Akhmad, evakuasi sudah dilakukan sejak Selasa petang kemarin. Ada dua tempat yang digunakan untuk menampung para pengungsi korban banjir di dua kecamatan tersebut, yakni Gedung Inkanas untuk pengungsi di Kecamatan Baleendah dan Shelter Kecamatan Dayeuhkolot.
“Jumlah pengungsi korban banjir dari dua kecamatan mencapai 750 orang. Rinciannya, 250 orang berasal dari Kecamatan Dayeuhkolot dan 500 orang dari Kecamatan Baleendah,” katanya.
Selain itu, data yang sudah masuk sedikitnya ada 300 unit rumah di Kecamatan Dayeuhkolot yang terendam banjir, 13 bangunan sekolah dan 20 masjid. “Kalau data jumlah bangunan yang terendam di Baleendah belum masuk,” ucapnya.
Diakui Akhmad, di Kabupaten Bandung ada tiga kecamatan yang memang rawan terendam banjir. Selain Baleendah dan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang masuk dalam daftar wilayaj rawan banjir.
“Jadi kalau hujan deras, muara banjir pasti masuk ke tiga kecamatan itu. Karakter banjir di awal cepat naik dan cepat turun,” ujarnya.
Saat ini BPBD Kabupaten Bandung sudah memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk korban banjir. Sementara untuk bantuan logistik dan sembako, akan dikoordinasikan dengan Dinsos Kabupaten Bandung.
“Saat ini baru bantuan penanganan darurat dulu. Seperti perahu untuk mengevakuasi korban. Kalau sembako akan segera kami koordinasikan ke Dinsos,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat Kabupaten Bandung untuk waspada dengan banjir yang sewaktu-waktu datang. Akhmad meminta masyarakat terutama yang tinggal di lokasi rawan banjir, untuk mengenali karakter wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
“Kalau curah hujan tinggi (hujan deras) dan itu dirasa akan menyebabkan banjir, segera mengungsi kalau memang rumahnya tidak ada lantai 2. Kalau yang rumahnya dua lantai, biasanya ada yang bertahan,” katanya.
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan