BPBD Garut Imbau Masyarakat Tanam Pohon Tegakan untuk Menahan Erosi

Kamis, 3 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kalak BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh (Foto: Istimewa)

Kalak BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh (Foto: Istimewa)

DARA | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat untuk menanam pohon dalam upaya menahan erosi, terutama di wilayah dengan kemiringan ekstrem, sebagai langkah mitigasi pasca terjadinya bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut beberapa hari lalu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyebutkan bahwa bencana banjir dan longsor sebagian besar terjadi karena faktor alam, khususnya hujan dengan intensitas tinggi.

Menurutnya, antisipasi terhadap faktor cuaca secara langsung sulit dilakukan karena menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui rekayasa cuaca.

“Intinya kalau banjir dan longsor ini karena alam ya, dalam artian terutama disebabkan oleh hujan yang cukup deras. Ini kita tidak bisa antisipasi kecuali kalau ada rekayasa alam dan cuaca yang dilakukan oleh pusat itu kewenangannya,” ujar Aah, Kamis (3/7/2025).

Sebagai langkah pencegahan di tingkat masyarakat, Aah pun mengajak warga untuk menjaga alam dengan menanam pohon penahan erosi di lahan miring, bukan tanaman perdu atau sayuran yang tidak mampu menahan tanah ketika hujan turun dengan intensitas tinggi.

“Tapi kalau kita intinya lebih menjaga alam dalam artian tanah lah, lahan gitu, jangan sampai lahan itu dibuat gundul sehingga pada kondisi ekstrim. Kemiringan yang ekstrim itu lebih baik ditanami dengan tegakan-tegakan yang bisa menahan erosi, jangan ditanami dengan tanaman-tanaman yang perdu ataupun sayuran, jadi akhirnya tidak bisa menahan air atau tanah yang terbawa air,” tuturnya.

Aah juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, banyaknya saluran air yang tersumbat sampah menjadi salah satu penyebab genangan air dan banjir di permukiman.

Editor: denkur

Berita Terkait

Pemkab dan DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan Tuntaskan PPAS 2025
Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep
Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung Biro Sukabumi Nyatakan Sikap, Terkait Dugaan Pelarangan Peliputan saat Kunjungan Gubernur Jawa Barat ke Sukabumi
Waspada! Beredar Penipuan Mencatut Nama Sekretaris DPKP Kabupaten Sukabumi
PWI Jabar Minta Pemkab Indramayu Kaji Ulang Pengosongan Gedung Graha Pers
Pengusiran Wartawan dari Gedung Pemda, PWI Ciayumajakuning : Ini Bukan Soal Aset, Tapi Soal Hak dan Pembungkaman Kritik Lewat Birokrasi
Rotasi Besar-Besaran Pejabat Cirebon: Jabatan Sekda Kosong, Bupati Imron Rombak 16 Posisi Eselon II
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:36 WIB

Pemkab dan DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Rapat Gabungan Tuntaskan PPAS 2025

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:11 WIB

Kapolda Jabar Disambut Tangisan Saat Melayat Rumah Duka Almarhum Bripka Cecep

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:21 WIB

Breakingnews, Pesta Rakyat Pernikahan Putra Gubernur Jabar dengan Wakil Bupati Garut Tewaskan Tiga Warga

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:11 WIB

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung Biro Sukabumi Nyatakan Sikap, Terkait Dugaan Pelarangan Peliputan saat Kunjungan Gubernur Jawa Barat ke Sukabumi

Jumat, 18 Juli 2025 - 18:01 WIB

Waspada! Beredar Penipuan Mencatut Nama Sekretaris DPKP Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru


Proses pemakaman Bripka Cecep Saepul Bahri di TPU Kampung Sukadana Gandok, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jumat (18/7/2025) malam.(Foto: andre/dara)

HEADLINE

Tembakan Salvo Iringi Kepergian Bripka Cecep Saepul Bahri

Sabtu, 19 Jul 2025 - 21:01 WIB