“Saya acungkan jempol karena luar biasa mengumpulkan orang untuk vasektomi. Saya pikir bukan hal yang mudah,” ujar Jeje.
DARA| Sebanyak 60 akseptor pria se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjalani operasi vasektomi melalui Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batujajar, Senin (21/4/2025).
Pelaksanaan MOP secara serempak se-Indonesia tersebut bertepatan dengan Hari Kartini dengan target Badan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memecah rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Dalam agenda teraebut, KBB berhasil melaksanakan operasi vasektomi sebanyak 60 orang dari target 47 Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM).
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail memberikan support terhadap kegiatan tersebut. Ia juga mengapresiasi para motivor KB Pria yang berhasil mengajak kaum pria untuk menjalani vasektomi.
“Luar biasa (kerja keras para motivator KB Pria), tadi saya hampir termotivasi. Saya acungkan jempol karena luar biasa mengumpulkan orang untuk vasektomi. Saya pikir bukan hal yang mudah,” ujar Jeje, usai memantau langsung pelaksanaan vasektomi tingkat KBB.
Menurutnya, tidak mudah pula bagi kaum pria memutuskan untuk melakukan vasektomi. Banyak pertimbangan yang harus diputuskan secara matang
Besar kemungkinan kaum pria enggan vasektomi, karena takut kejantanannya hilang. “Berarti mereka (motivator KB Pria) bisa memotivasi dengan baik sampai bisa mengumpulkan segitu banyak,” pujinya.
Jeje juga mengatakan, vasektomi secara serentak tersebut pada momen Hari Kartini ini, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa peran laki-laki juga luar biasa dalam ber-KB.
Hal inipun sebagai salah satu komitmen Pemerintah KBB, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencegah stunting. Juga sebagai bentuk sinergitas Pemkab Bandung Barat dengan Propinsi Jawa Barat (Jabar).
“Alhamdulillah, KBB termasuk akseptor terbanyak. Semoga kedepan lebih meningkat lagi,” ucap Jeje.
Perwakilan BKKBN Jabar, Elma Triyulianti Djadjuri menyebutkan target nasional untuk MOP Serempak dengan tercatat sebagai rekor MURI tersebut sebanyak 2.000 akseptor.
Sementara Jabar mentargetkan 285 akseptor, tapi hingga kini yang sudah mendaftarkan diri sebanyak 400 orang. Untuk pelaksanaan MOP Serenpak ini, BKKBN akan terus memantau perkembangannya melalui dasbor Siga.
KBB sendiri, dinilainya cukup responsip dengan pendaftar 60 orang dari target 47 orang.
“Dari target 47, KBB memotivasinya 60 (orang), itu motivator KBB-nya yang keren. Biasanya memang kasusnya kalau MOP begini di akhir itu banyak yang mundur. Mudah-mudahan KBB dari mereka biasanya sudah punya strstegi,” tuturnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB, Wiriawan mengatakan terselenggaranya kegiatan tersebut berkat kerja sama antara DP2KBP3A dengan Dinas Kesehatan, sebagai pelaksana teknisnya.
Dinas Kesehatan menerjunkan paramedis untuk pelayanan vasektomi tersebut di bawah pimpinan dr. Oktorudy (purnawirawan Direktur RSUD Lembang) dan dr.Edi Djunaedi Kepala Puskesmas Gununghalu).
Untuk urusan menggalakan program KB, pihaknya memiliki 2.725 mitra kerja, diantaranya kader, pembina keluarga berencana desa, teladan desa dan Forum Pos KB Desa.
“Sebetulnya itu yang banyak membantu, terlebih lagi motivator-motivator vasektomi KB yang banyak pengalaman memberikan KIE, sehingga banyak akseptor melebihi target yang sudah ditargetkan oleh provinsi,” bebernya.
Ia berharap, momen Hari Kartini ini dapat memperjuangkan salah satu upaya pemerataan peran gender keluarga.
“Bukan hanya kaum wanita, tqpi kaum pria juga memliki peran krusial terhadap perencanaan keluarga yang berkualitas,” pungkasnya.
Editor: Maji