Bikin Mumet Kaum Ibu, Awal Tahun Harga Cabai Melonjak Hingga Rp100.000 Sekilo

Sabtu, 16 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga cabai melonjak hingga Rp100.000 sekilo (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Harga cabai melonjak hingga Rp100.000 sekilo (Foto: Purwanda/dara.co.id)

Harga komoditas cabai berbagi jenis di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melonjak drastis. Kondisi itu terjadi sejak memasuki awal tahun.


DARA – Berdasarkan pantauan, harga untuk cabai rawit merah dijual dikisaran Rp100 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya hanya berkisar Rp 30 ribu per kilogram.

Dedi Supriadi (51), seorang pedagang di Pasar Induk Cianjur mengatakan, penaikan harga komoditas cabai yang paling tinggi terjadi pada jenis rawit merah dan hijau.

“Semua komoditas cabai saat ini harganya terus melonjak. Selain itu, untuk stok barang juga cukup terbatas. Paling tinggi penaikan terjadi pada rawit merah dan hijau,” kata Dedi, kepada wartawan, Sabtu (16/1/2021).

Dedi menyebutkan, untuk cabai hijau, dari harga normal Rp20 ribu per kilogram kini dijual Rp70 ribu per kilogramnya.

Dengan terus melonjaknya harga komoditas cabai di pasaran, kata Dedi berimbas pada merosotnya minat beli masyarakat.

“Biasanya sehari saya bisa jual 30 kilogram. Sekarang tidak menentu, pembeli berkurang terus,” ujar Dedi.

Selain cabai, sambung Dedi sejumlah komoditas sayuran lain juga naik rata-rata Rp2 ribu–Rp3 ribu per kilogramnya.

“Kenaikan ini sejak tiga pekan lalu. Informasinya karena kondisi cuaca, banyak yang gagal panen,” ujarnya.

Sementara itu, seorang pembeli Dinda Rendigariany (35) mengaku terpaksa mengurangi belanja cabai sejak ada kenaikan harga yang cukup mencolok.

“Biasanya kalau beli cabai rawit itu bisa sekilo atau dua kilo. Sekarang paling seperempat mampunya. Mahal, dari Rp8.000 jadi Rp23 ribu per kilogramnya,” kata Dinda.

Dinda berharap, harga cabai bisa kembali normal, karena komoditas tersebut kerap dibelinya untuk bumbu dapur.

“Mudah-mudahan normal lagi. Berat juga kalau harganya seperti sekarang,” katanya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa
Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025
Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja
Satu Ruang Kelas di SMPN 4 Simpenan Ambruk, Kepsek Gercep Lapor ke Dinas Pendidikan
Disaksikan Prabowo–Putin, Menkomdigi Perkuat Diplomasi Digital Lewat MoU dengan Rusia
Pemerintah Siapkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah dan Puskesmas Blank Spot
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:15 WIB

Panggil Sejumlah Menteri, Presiden Prabowo Bahas Kondisi Global dan Strategi Nasional

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:48 WIB

Segera IPO dengan Kode MERI, Inilah Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:42 WIB

Angkat Potensi Rasa Nusantara, Bright Gas Kembali Hadirkan Bright Gas Cooking Competition 2025

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:47 WIB

Viral, Geng Motor di Garut Aniaya Remaja

Berita Terbaru

JABAR

Satu Keluarga Tewas Tertimbun Longsor di Cisewu Garut

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:29 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Pemdaprov Jabar dan TNI AD Teken Komitmen Bersama, Ini Isinya

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:18 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

PWI Jabar Dukung Kongres Persatuan

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:42 WIB