Bernilai Ekonomi Tinggi, Bambu “Dicuekkin”

Kamis, 28 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

Bambu kini sudah banyak dilupakan. Tapi di tangan orang-orang kreatif bambu bisa disulap menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Produk berbhaan bambu dari Jawa Barat, bahkan bisa tembus Inggris.

 

 

DARA | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyebutkan, saat ini masyarakat sudah banyak yang tidak peduli terhadap kelestarian bambu.

“Mungkin hanya petani atau pengusaha bambu (yang peduli akan kelestarian bambu),” katanya, saat membuka Bambu Vaganza Bambu Juara di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin.

Dalam memperingati Hari Bambu Nasional, Pemprov Jawa Barat bersama komunitas Baju Baja (Bambu Juara Bambu Jawa Barat) menggelar Bambu Vaganza Bambu Juara. Menurut Uu, peringatan Hari Bambu Nasional merupakan momentum bagi masyarakat daerah ini untuk peduli akan kelestarian bambu.

Apalagi, bambu memiliki nilai budaya dan ekonomi. “Sekarang bambu bukan hanya dipakai untuk bangunan. Tapi memiliki nilai tambah dari olahannya. Artinya memelihara bisa melestarikan lingkungan dan punya nilai ekonomi,” ujarnya.

Karena itu, ia mengapresiasi gerakan pelestarian bambu yang digagas oleh komunitas Baju Baja. Gerakan tersebut, menurut dia, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan.

“Saya harap juga berikan pelatihan untuk mengelola bambu menjadi bernilai ekonomi kepada generasi muda di perkotaan,” ucapnya.

Ketua Baju Baja, Oki Hikmawan, menyebutkan, visi utama dari komunitasnya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat dengan melestarikan kearifan lokal, salah satunya bambu. Dia berharap Pemprov Jawa Barat dapat membuat perajin bambu daerah ini naik kelas.

Selain itu, lanjut Oki, Baju Baja sudah melakukan pelatihan pengolahan dan pengelolaan bambu di 35 desa dan dua pesantren di sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat. Bahkan 12 desa sudah mendapatkan bantuan mesin untuk usaha kecil menengah.

“Target kami seratus desa kreatif melalui pengolahan bambu tahun depan akan kami selesaikan,” ujar Oki.

Menurut dia, sejumlah kriya bambu Jawa Barat sudah masuk ke pasar internasional. Seperti jam tangan bambu yang sudah menembus Inggris.

“Mereka ingin memesan lagi. Mudah-mudahan bertambah negara lainnya agar bambu Jabar dikenal di mancanegara. Kami juga sudah bersepakat dengan delapan hotel berbintang untuk pemakaian lampu kamar dengan bambu Jabar,” katanya.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global
Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos
Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih
Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi
PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium
Pos Indonesia Dukung Program Nasional Koperasi Merah Putih
PosIND dan Bank Muamalat Luncurkan Layanan Tabungan Haji di Kantor Pos
PT Pos Indonesia Raih Penghargaan Top CSR Awards 2025

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 10:50 WIB

Rektor Paramadina Prof. Didik J. Rachbini: Krisis Multi-Dimensi Peluang Emas bagi Indonesia di Tengah Dinamika Geo-Politik Global

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:52 WIB

Layanan PosIND: 142 Ribu Pensiunan Baru Bisa Ambil Dana Pensiun TASPEN di Kantorpos

Rabu, 2 Juli 2025 - 11:12 WIB

Pos Indonesia Komitmen Dukung Logistik Koperasi Desa Merah Putih

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:13 WIB

Pos Indonesia dan BPKH Jalin Kerja Sama, Perkuat Layanan Haji dengan Sistem Logistik Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 - 11:54 WIB

PT Kaffah Sentral Indonesia Lahirkan Inovasi Tepung Praktis untuk Kue dan Roti Berkualitas Premium

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pansus RPJMD DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker Raperda

Jumat, 11 Jul 2025 - 08:20 WIB

CATATAN

PERANG ISRAEL-HAMAS “Hamburger Hill”, Gaza dan Vietnam

Kamis, 10 Jul 2025 - 16:08 WIB