Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
DARA | Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi dan berat badannya berada dibawah standar yang ditetapkan Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan.
Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa prevalensi stunting pada tahun 2022 sebesar 21,1%. Angka tersebut lebih kecil dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 24,4%.
Kasus stunting saat ini masih menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Tahun 2024 ditargetkan prevalensi kasus stunting anak turun pada angka 14%.
Ada 12 provinsi yang menjadi fokus pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Aceh.
Lalu, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.
Menanggapi itu, mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi, President University bekerja sama dengan NGO yaitu Kiddo and Friend (IG: @kiddoandfriens_) mengadakan kampanye PERMATA (PROGRAM EDUKASI MAMA SERTA ANAK). Program rangkaian kegiatan CommStride 2024.
CommStride adalah salah satu project tahunan yang diadakan prodi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Hubungan Masyarakat.
Kampanye ini dimulai dengan kegiatan BERIZI (Beri Gizi), sebuah kegiatan permainan, dimana partisipan akan menebak nutrisi apa saja yang cocok untuk dikonsumsi saat badan sedang tidak dalam keadaan normal. Acara ini dilaksanakan di beberapa kampus dan PAUD yang ada di Karawang dan juga di Cikarang.
BERIZI pertama kali diadakan di kampus UNSIKA, Fakultas Kesehatan, Jurusan Gizi, 19 Maret 2024. Berhasil mencapai target partisipan sebanyak 16 orang.
Dito, salah seorang partisipan mengatakan, kegiatan ini sangat berguna untuk mengingat kembali pelajaran tentang nutrisi yang harus dikonsumsi.
“Asik, permainannya itu simple tapi rumit, seru juga untuk mengetes pengetahuan dan dari game ini juga saya dapat mengingat kembali pelajaran sudah lewat,” ujar Dito.
Kegiatan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi lebih dapat memperhatikan makanan yang mereka konsumsi sehari-hari dan juga dapat membantu mereka mempersiapkan diri sebagai orang tua yang harus perhatian dengan nutrisi yang wajib dikonsumsi anaknya kelak.***(Joy Kristi)
Editor: denkur
